Tiba tiba mereka melihat seekor ular keluar dari rumah mereka. "Apa yang terjadi ?" Kata ayah Si Boru Natumandi: "pasada ma roha dohot pikkiran mu amang , jala sonang ma roha muna paborhatton ahu marhamulian tu silomo ni rohakku" (satukan hati dan pikiranmu ayah, relakan hati kalian memberangkatkan saya memilih pemuda yang menjadi
Sayamenjumpai sebuah patung tentara setengah badan berdiri di areal persawahan. Pada prasasti di bawah patung tertulis, Telah gugur di tempat ini Pelda Panita Umar, Prajurit Sapta Margais Kodam XV Pattimura tanggal 6 Oktober 1972 jam 13.30 WIT, di dalam menjalankan tugas demi pengabdiannya kepada kemurnian dan keluhuran Pancasila.
Janganlupa dengan penjaga gaib Anta, Ratu Sanca. Ular besar yang memiliki wajah seorang perempuan dan dua tangan itu. Dia akan berbentuk boneka ular saat bertemu manusia, dan berubah menjadi ular besar kembali jika bertemu dengan makhluk gaib yang menganggu Anta. *** Kejadian Tante Dewi dan Andri di rumah sakit setelah melahirkan Raja.
Antarastaf Bernama yang menerima penghargaan adalah berita asisten editor Mohd Shukri Ishak dan Muna Khalid; wakil kepala sub-editor (Bahasa Malaysia) Noor Hammad Wariman; Kepala sub-editor (Bahasa Inggris, Ekonomi Berita) S. Durga Varma; dan unit, Ahmad Kamil Mohamed Tahir. Tapi juga disebut cucu Raja Jayabhaya yang tokoh
Duasetengah jam lamanya masyarakat menari dengan iringan musik simaniamas, sekitar pukul 21.30 WIB, ketua adat Bpk. La Kadandio merujuk pada nama samaran Raja Muna La Ode Kadiri, bergelar Sangia Kaendea. -orang yang memburu makanan di hutan untuk dijadikan lauk saat pesta besar menemukan sang anak yang masih dalam wujud ular naga
MenurutBascom (via Danandjaja, 1986: 50) Pengertian Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita atau penganutnya dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa
7l8t0. Pada zaman dahulu, di kerajaan Muna yang dipimpin oleh seorang raja bernama Omputusangia, nama asli dari Omputusangia adalah La Ode Husaeni beliau memerintah pada tahun 1716-1757. Omputusangia memiliki seorang istri yang sudah dinikahinya selama tujuh puluh tahun. Setiap hari, Omputusangia hanya disibukkan dengan masalah-masalah kerajaan karena kerajaan adalah sebuah pusat penyimpanan semua hal-hal penting, boleh dibilang semua yang ada dalam kerajaan adalah panutan atau pedoman yang dibutuhkan dan diinginkan oleh rakyat pada suatu malam, Omputusangia duduk di tempat peristirahatannya, ia pun berpikir bahwa sudah tujuh puluh tahun menikahi istrinya namun Omputusangian belum juga mendapatkan keturunan, lelah berpikir akhirnya raja terlelap tidur karena sudah larut malam. Pagi hari, Omputusangia mendapat kabar dari pengawal kerajaan bahwa pulau Muna didatangi seorang saidagar dari Arab dengan niat untuk menyebarkan agama Islam, saudagar itu bernama Saidhi Raba. Pengawal kerajaan itu menambahkan lagi bahwa Saidhi Raba memiliki kemampuan hebat seperti sebuah kesaktian karena Saidhi Raba datang di pulau Muna lewat udara. Mendengar berita itu, Omputusangia memerintahkan pengawalnya untuk memanggil Saidhi Raba datang ke kerajaan. Pergilah pengawal kerajaan tersebut ke tempat Saidhi Raba. Setelah raja menunggu seharian di istana, pengawal yang disuruhnya tadi kembali, namun tidak bersama Saidhi Raba. Melihat wajah raja yang kelihatan marah, pengawal tersebut menjelaskan alasannya tidak membawa Saidhi Raba. Pengawal itu mengatakan bahwa Saidhi Raba tidak ingin dating ke Istana karena raja memelihara babi, dan menurut ajaran agama Saidhi Raba yakni Islam, babi adalah hewan yang kedatangan Saidhi Raba, Raja Muna rela melepas semua babinya. Disurulah kembali pengawal untuk pergi menjemput Saidhi Raba. Sore harinya, Saidhi Raba datang ke Istana dan bertanya pada Raja tentang maksud Raja memanggil dirinya. Omputusangia pun berkata bahwa ia ingin menguji kesaktian dari Saidhi Raba, hingga ia mampu menyebarkan ajaran agama Islam di Muna. Pertama-tama, Raja menguji Saidhi Raba untuk membaca isi hatinya, apabila Sidhi Raba dapat membaca apa yang diinginkan oleh Raja saat itu maka Raja akan masuk dalam ajarannya yakni Islam. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Sidhi Raba pun mengatakan bahwa Raja ingin sekali memiliki seorang anak karena istrinya mandul. Berdoalah Saidhi Raba kepada Tuhan namun doanya belum dikabulkan. Muncul kecurigaan dari Raja bahwa Saidhi Raba tidaklah sehebat seperti apa yang dibicarakan. Saidhi Raba rupanya tidak berhenti disitu, dilanjutkannya lagi untuk berdoa yang kedua kalinya, akhirnya doa Saidhi Raba diterima. Istri Raja pun mengandung dan Raja masuk agama Islam karena senang melihat istrinya telah mengandung. Sebelum pulang, Saidhi Raba berkata pada Raja bahwa roh yang ada dalam kandungan istrinya adalah roh yang terpaksa diberikan Tuhan karena umur istri Raja Muna sudah sangat Saidhi Raba rupanya terus dipikirkan oleh Omputosangia. Tibalah waktunya untuk istri Raja melahirkan. Ternyata perkataan Saidhi Raba benar, anak yang dilahirkan oleh istri Raja Muna berbadan setengah manusia dan setengah ular. Raja pun sedih melihat kondisi anaknya namun ia harus berterima kasih karena ia telah meminta anak itu dari kesaktian Saidhi Raba. Setiap hari, apabila ada kunjungan tamu dari Bugis ataupun Minangkabau, anaknya yang diberi nama La ode Muna selalu disembunyikan dalam guci karena Raja malu dengan keadaan fisik yang dialami oleh belas tahun kemudian, La ode Muna tumbuh menjadi dewasa. Mulailah ia menggoda para gadis yang ada dalam lingkungan istana. Ia pun menyampaikan niatnya untuk memiliki seorang pacar, namun Raja tidak menhendaki dan melarangnya karena tidak mungkin La Ode Muna dapat menikahi seorang gadis bila kondisi fisiknya setengah manusia dan setengah ular. Sampai pada suatu hari, Omputosangia memutuskan untuk membuang La Ode Muna agar ia tidak mendapatkan malu dari anak jadi-jadian itu. Raja membuang La Ode Muna di Unggumora dengan bekal 44 biji telur dan 44 biji ketupat. Setelah empat puluh hari di buang di tempat itu, La Ode Muna terbang ke langit dengan badan yang menyala dan mengatakan bahwa saya telah terbang. Sampai sekarang rakyat Muna tidak mengetahui arah La Ode Muna terbang. Ada pula yang mengatakan bahwa La Ode Muna terbang ke Ternate. La Ode Muna dianggap sebagai seorang yang memiliki ilmu ataupun kemampuan. Jadi, rakyat Muna mengistimewakan La Ode Muna karena ia manusia yang berkah karena disamping memiliki kekurangan ia juga mempunyai kelebihan yakni setiap yang ia ucapkan akan menjadi WunaDhamani wawono, te liwuntomu witeno wuna nando seghonu lambu dokonae kamali be dhumaganie semie omputo nokonano Omputosangiano wuna, neano La Ode Husaeni. Omputusangia nohakui Omputorimbi padamo nokawinie salamponano fitufulu fitu taghumu. Sesegholeo, Omputosangia dowuleane be aru-aruhino okafehumpuha maitu. Norato sewakutu karondoha, Omputosangia nongkora we kamali kafewulehano tamaka Omputosangia minaho dokoana. Anoa nofikirie namedahae sodokoanagho, no wule no fikiri tandano tano lodo rampano nobalamu nomentae, Omputosangia nopoghawawo barita neneangkano welo kamali nandomu mie mengkaratono maeghono we Arabu be patudhuno mefolilino agama Islam. Neano saudagar itu Saidhi Raba. Omputosangia notudu ana buahino sobasi Saidhi Raba rampano Saidhi Raba nodhagani nepandehauno. Pada itu niontagi oraja welo kamali, ana buahino nosulimo ne kamali nadha sikalaha be Saidhi Raba nosuli moisano. Omputosangia nomara rampano mina narumato Saidhi Raba. Ana buahino itu nobisaragho rampano Saidhi Raba nanahumunda nokumala we lambuno Omputosangia rampano Omputusangia nepiara o wewi, Saidhi Raba mina nokumala rampano notimbula wewi ane welo agama Islam no Saidhi RabA, Omputosangia no relamo nofifelei wewino sumano nopoghawa be Saidhi Raba. Notudu tora ana buahino namoghawagho Saidhi Raba. Kapandano gholeo, noratomu Saidhi Raba we lambuno. Nofenagho noafa Omputosangia noniati namena fikirino Saidhi Raba, pasino nopondeimo nokomohea agama Islam se witeno wuna. Pakatandano, Omputosangia notudu Saidhi Raba sa nabasa we totono lolono. Saidhi nobisara, Omputosangia nopindalo nokoana rampano mie lambuno noghafa. Nobasamo doa Saidhi Raba nesalo nekakawasa tamak minahu notarimae, Saidhi Raba nobasa doa ferapakumo maka notarimae. Miendo lambuno Omputosangia no pangidamo be nobalamo taghino. Oputosangia nopesuamo agama Islam rampano notumpu lalono nobalamo taghimo miendo lambuno. Naho nasumuli nobisara Saidhi Raba ne Omputo, rohi welo kandungano ituokasalo-salo nekakawasa rampano umuruno mieno lambuno Saidhi Raba dhadhi fikiri Omputosangia. Noratumu wakutuno sokalentehano anano Omputo. Nokotughumu wambano Saidhi Raba. Anano nolente sebera manusia sebera ghule dokonaemu neano Adhe wuna La Ode Wuna. Omputosangia nobela lalono nowora anano, ano notarimae rampano maeghonomu wekakawasa. Sesegholeo, pedahae ane norato tamu maeghono we Bugis be Minanggkabau, anano sadhia nefebunie welo guci rampano lima taghu tewise, La Ode Wuna nobalamo. Notandamo dua nopogau be kalambe welo kamali. Adh Wuna nopindalomu dua noguma semia robine, nobisaramo ne Omputo tamaka Omputo nanamindalo ane Adhe Wuna noguma. Sampe norato segholeo, Omputo nobutuemo so Adhe Wuna noghomoroemu rampano noambanu. Omputo noghoroe Adhe Wuna we onggumora we pola, be bakuluno fatofulu fatoghonu ghunteli be fatofulu fatoghulu katupa. Fatofulughami doghoroe we onggumora, La Ode Wuna nohoro telani be norende badhano be nobisara inodi ahoromu telani. Sampe ampahiaitu, omieno liwu minamo damendahane bahi nehamai Adhe Wuna, maka nando dua nobisarana nohoro we Ternate. Meindo Wuna, dokonahae La Ode Wuna semie mandahauno kanandono. Dhadi, miendo Wuna doghondofane Adhe Wuna rampano mie barakati, rampano hamai nobesarane nokotughu.
Jakarta - Penampakan ular yang melingkar di pilar Bangsal Magangan, Keraton Yogyakarta, memicu kehebohan. Ular sendiri memang memiliki tempat dalam khazanah kebudayaan Jawa. Masyarakat Jawa bahkan mengenal mitos Dewi Nagini yang kerap muncul dalam cerita sosok dewi Nagini ini bahkan sempat viral usai penulis terkenal serial 'Harry Potter', JK Rowling, menulis soal Nagini di Twitter. Rowling menjelaskan bahwa Nagini adalah mitos ular naga yang berasal dari Indonesia."Naga adalah makhluk dongeng mirip ular dalam mitologi Indonesia, dinamakan 'Nagini'. Mereka digambarkan sebagai makhluk bersayap setengah manusia, setengah ular. Indonesia terdiri dari ratusan kelompok etnis, termasuk Jawa, China, dan Betawi," tulis Rowling di akun Twitter-nya pada Rabu 26/9/2018. [GambasTwitter]Nagini sendiri beberapa muncul dalam film 'Harry Potter' sebagai pendamping setia Lord Voldemort. Selain itu, sosok Nagini muncul dalam film 'Fantastic Beasts' yang diisi oleh makhluk-makhluk sendiri memang hidup dalam budaya masyarakat Jawa. Sosoknya ada dalam sastra Jawa dari tulisan berjudul 'Inovasi Cerita dalam Ketoprak Anglingdarma' yang ditulis Akhmad Nugroho, sosok Dewi Nagini muncul dalam Tantri Kamandaka. Naskah lontar berbahasa Jawa Kuno ini menceritakan bahwa Dewi Nagini ialah putri dari seorang raja dalam tulisan yang terbit dalam jurnal Humaniora UGM vol 3 Tahun 2003 itu juga bercerita bahwa Dewi Nagini pernah ketahuan sedang berzina dengan ular sembarang. Orang yang memergokinya ialah Prabu Aridarma. Berzina dengan ular sembarangan dianggap melanggar tatanan karena bisa merusak Aridarma lantas memukul ekor Nagini. Nagini pun sakit hati dan akhirnya mengadu kepada ayahnya, raja ular itu. Sang raja marah mendengar pengaduan putrinya. Dia pun menuntut balas dengan mengubah dirinya menjadi ular kecil, agar bisa menyelinap di pembaringan Prabu alih-alih menuntut balas, sang raja justru sadar bahwa Naginilah yang bersalah. Sang raja mendengar cerita Prabu Aridarma kepada istrinya soal kesalahan putrinya itu. Raja ular pun mengubah bentuknya menjadi seorang brahmana. Dia kemudian memberikan tawaran kemampuan berbicara dengan hewan kepada juga 'Karakter Nagini Terinspirasi dari Mitos Indonesia'[GambasVideo 20detik]
MikaelF/ CC BY-SA via Ancient Origins Citra Shahmaran melibatkan banyak elemen. adalah nama yang diberikan kepada makhluk mitos yang ditemukan di berbagai budaya Timur Tengah, khususnya di wilayah Anatolia timur Turki. Menurut cerita rakyat dari budaya ini, Shahmaran adalah makhluk dengan bagian atas wanita, dan bagian bawahnya ular. Menurut legenda Shahmaran memiliki kekuatan magis, yang pada akhirnya akan menyebabkan pengkhianatan dan kematiannya di tangan manusia. Legenda Shahmaran bergema bahkan sampai hari ini, karena ia diyakini memiliki kekuatan pelindung. Oleh karena itu, gambarnya digunakan sebagai jimat untuk menangkal kejahatan. Nama Shahmaran berasal dari bahasa Persia, yang merupakan kombinasi dari kata 'shah' dan 'maran'. Yang pertama adalah gelar yang digunakan oleh raja-raja Persia, sedangkan yang kedua berarti 'ular'. Oleh karena itu, Shahmaran secara harfiah berarti 'Raja Ular'. Karena Shahmaran dikatakan perempuan, mungkin lebih tepat untuk menerjemahkan namanya menjadi Ratu Ular. Nama Shahmaran juga sedikit berubah sesuai dengan berbagai budaya di mana makhluk mitos ini ditemukan. Shahmaran terutama terkait dengan Kurdi dan Turki, keduanya mendiami wilayah Anatolia timur Turki. Budaya lain di mana legenda Shahmaran ditemukan termasuk Tatar dan Chuvash di Timur, keduanya berbicara bahasa Turki. Legenda Shahmaran adalah legenda kuno, yang asal-usulnya telah dikaburkan oleh berlalunya waktu. Kisah sentral yang terkait dengan Shahmaran melibatkan seorang pemuda bernama Tahmasp. Tokoh ini dikenal dengan beberapa nama lain, antara lain Cansab, Djansab, dan Cemshab, tergantung versi legendanya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Dalam kehidupan ini, terdapat berbagai macam mitos yang di percaya oleh sebagian besar umat manusia. Mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu, mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa yang mengandung arti mendalam dan diungkapkan dengan cara gaib KBBI 2010. Setiap daerah dan suku bangsa memiliki mitosnya masing – masing, terkadang dalam suatu daerah terdapat belasan bahkan puluhan cerita mitos yang dipercaya dan selau di ceritakan turun temurun oleh anggota masyarakat di daerah tersebut. Layaknya daerah - daerah lain di indonesia di daerah tempat kelahiran saya yaitu di pulau Buton juga memiliki cerita – cerita mitos yang selalu di ceritakan secara lisan sejak zaman dahulu. Salah satu mitos yang berkembang dan dipercaya oleh sebagaian besar masyarakat sampai saat ini adalah tentang sosok mahluk sakti mandaraguna yang memiliki bentuk tubuh yang tidak lazim, yaitu separuh ular dan separuh lagi di daerah saya menyebut mahluk ini dengan nama la ode wuna. GAMBAR ILUSTRASI SOSOK LA ODE WUNA Dinamakan la ode wuna karena menurut cerita bahwa ia lahir di pulau muna yaitu sebuah pulau yang terletak tidak jauh dari pulau buton. Dan sekaligus laode wuna juga merupakan putra dari salah satu raja muna yang bernama omputo sangia. Untuk lebih jelasnya, silahkan kawan – kawan simak kisah tentang la ode wuna di bawah ini. syahdan, di pulau muna hiduplah seorang raja yang bergelar Omputusangia, nama asli dari Omputusangia adalah La Ode Husaeni di perkirakan beliau memerintah pada tahun 1716-1757. Omputusangia memiliki seorang istri yang sudah dinikahinya selama tujuh puluh tahun. Dalam kesehariannya , Omputusangia hanya disibukkan dengan berbagai macam urusan pemerintahan. Akibatnya beliau tidak pernah berpikir untuk memperoleh keturunan sebagai pelanjutnya. Pada suatu malam,ketika Omputusangia duduk merenung di tempat peristirahatannya, ia pun mulai menyadari bahwa setelah tujuh puluh tahun pernikahannya, ia dan istrinya belum juga dikaruniai seorang anak. Keadaan ini pada akhirnya membuat omputo sangia menjadi resah dan frustasi. suatu hari, Omputusangia mendapat kabar dari pengawal kerajaan bahwa pulau Muna dikunjungi oleh seorang saudagar dari Arab dengan niat untuk menyebarkan agama Islam, saudagar tersebut bernama Saidhi Raba. Pengawal kerajaan itu menambahkan pula bahwa Saidhi Raba memiliki kesaktian yang luar biasa dan Karena kesaktianya itu Saidhi Raba datang di pulau Muna lewat udara. Mendengar berita itu, Omputusangia memerintahkan pengawalnya untuk memanggil Saidhi Raba agar datang menemuinya di istana. Olehnya itu, berangkatlah pengawal kerajaan tersebut ke tempat Saidhi Raba. Setelah raja menunggu seharian di istana, akhirnya pengawal yang disuruhnya tadi kembali, namun tidak bersama Saidhi Raba. Melihat wajah raja yang kelihatan marah, pengawal tersebut menjelaskan alasannya mengapa ia tidak datang bersama Saidhi Raba. Pengawal itu mengatakan bahwa Saidhi Raba tidak ingin datang ke Istana karena raja memelihara babi, dan menurut ajaran agama Saidhi Raba yakni Islam, babi adalah binatang yang haram. Demi untuk menghadirkan Saidhi Raba keistana, omputo sangia rela melepas seluruh babi peliharaanya, dan Setelah itu diperintahkanlah pengawal untuk kembali menjemput Saidhi Tidak lama kemudian,datanglah Saidhi ke Istana dan b menanyakan perihal pemanggilan dirinya. Omputusangia pun berkata bahwa perihal pemanggilan saidhi raba kesitana karena ia ingin menguji kesaktian yang dimiliki Saidhi Raba. Pertama-tama, omputosangia menminta Saidhi Raba untuk membaca isi hatinya, apabila Sidhi Raba dapat membaca apa yang ia inginkan saat itu, maka omputo sangia akan masuk Islam. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Sidhi Raba pun mengatakan bahwa Raja ingin sekali memiliki seorang anak karena istrinya mandul. Dan untuk mewujudkan keinginan omputo sangia , maka Berdoalah Saidhi Raba kepada Tuhan agar agar istri omputo sangia yang sudah tua itu bisa mengandung seorang anak,namun beberapa hari berlalu doa yang di panjatkan saidhi raba tidak kujung itu, Muncul kecurigaan dalam benak omputosangia bahwa Saidhi Raba tidaklah sehebat seperti apa yang dibicarakan. Dengan belum terkabulnya doa saidhi Raba tidak lantas membuatnya putus asa. Ia pun kembali berdoa dan terus berdoa dan pada akhirnya ,doa Saidhi Raba diterima oleh Allah. Istri Raja pun mengandung dan pada akhirnya omputo sangia masuk agama Islam. Sebelum ia kembali, Saidhi Raba mengingatkan pada omputo sangia bahwa roh yang ada dalam kandungan istrinya adalah roh yang terpaksa diberikan Tuhan karena umur permaisuri sudah sangat tua. Tibalah waktunya permaisuri untuk melahirkan. Ternyata perkataan Saidhi Raba benar, anak yang dilahirkan oleh istri Raja Muna tersebut adalah berupa makhluk berbadan setengah manusia dan setengah ular, anak itu di beri nama la ode wuna. Raja pun sangat sedih melihat kondisi anaknya. Setiap hari, apabila ada kunjungan tamu dari Bugis ataupun Minangkabau, anaknya yang diberi nama La ode Muna tersebut selalu disembunyikan oleh raja dalam sebuah guci karena ia malu dengan kondisi fisik yang dialami oleh anaknya itu. Lima belas tahun kemudian, La ode Muna tumbuh menjadi seorang remaja, maka. Mulailah ia menggoda para gadis yang ada dalam lingkungan istana. Ia pun menyampaikan niatnya kepada ayahnya untuk memiliki seorang kekasih, namun Raja tidak menhendaki niatan laode wuna tersebut. Bahkan ia melarang la ode wuna untuk mendekati wanita, karena menurutnya tidak mungkin La Ode wuna dapat menikahi seorang gadis dengan kondisi fisik setengah manusia dan setengah ular. Sampai pada suatu hari, Omputosangia memutuskan untuk mengasingkan La Ode Muna agar ia tidak mendapatkan malu dari anak jadi-jadian itu. Raja kemudian mengasingkan La Ode Muna di Unggumora dengan bekal 44 biji telur dan 44 biji pada akhirnya, di hari ke empat puluh ia diasingkan, La Ode Muna terbang ke langit dengan badan yang menyala sembari berkata bahwa saya telah terbang. Demikianlah kisah tentang laode wuna, bagi sebagian besar masyarakat muna dan buton, percaya bahwa laode wuna masih hidup sampai hari ini. Dan Karena kesiaktian yang dimilikanya laode wuna dianggap sebagai sosok makhluk yang senantiasa melindungi pulau muna dan buton dari berbagai macam ancaman dan marabahaya. Namun begitulah mitos, entah benar atau tidak biarlah akal kita yang mengolahnya. Wallahu alam Bissowab.
Apa yang terbesit dalam pikiranmu saat melihat atau mendengar kata "ular"? Kebanyakan adalah konsep-konsep yang jahat dan menjijikkan, bukan? Dalam berbagai agama dan mitologi, makhluk tanpa kaki dan lengan ini akrab dengan konsep kelicikan, kejahatan, dan heran kalau melihat ular, rasanya ingin kabur atau menginjaknya. Tetapi, dalam berbagai mitologi, peran ular tidak selalu jahat dan malah bisa dikaitkan dengan perlindungan dan cinta. Tidak percaya? Inilah 13 tokoh ular yang terkenal dari berbagai kepercayaan dan mitologi dunia!1. Ular di Taman Eden, lambang kelicikan, ketidaktaatan dan sang SetanHawa memakan buah pengetahuan baik dan jahat setelah ditipu ular. Alkitab, tepatnya di kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia, Adam dan Hawa dan menempatkannya di Taman Eden. Dicukupi segala kebutuhannya, Tuhan hanya berpesan agar mereka tidak memakan buah pengetahuan baik dan jahat di tengah Taman Hawa dihampiri oleh seekor ular dan dibujuk untuk memakan buah tersebut agar "jadi seperti Allah". Akhirnya, Hawa termakan tipuan sang ular lalu memberikan buah tersebut untuk dimakan bersama Adam. Alhasil, "mata" mereka terbuka dan mereka pun bersembunyi dari hadapan hal tersebut, Allah mengusir manusia dari Taman Eden dan mengutuk sang ular agar melata seumur hidupnya. Dikarenakan Allah berkata bahwa keturunan Adam akan "meremukkan" kepala sang ular, dan sang ular "meremukkan" tumitnya, para ahli teologi menganggap ini adalah nubuatan pengorbanan Yesus Ular yang diusir St. Patrick di Irlandia, entah betulan atau hanya simbolismeSt. Patrick mengusir ular di Irlandia sebagai sosok orang suci yang melindungi Irlandia, Santo Patrick terkenal akan aksinya mengusir ular-ular dari negeri tersebut. Tidak heran kalau Irlandia bebas ular!Datang ke Irlandia di abad ke-5, saat itu, St. Patrick tengah berpuasa selama 40 hari di atas bukit. Namun, sekelompok ular datang menyerangnya. Dengan tongkatnya, St. Patrick dengan berani menghardik semua ular tersebut ke para ahli mengatakan kalau di masa itu, Irlandia terlalu dingin dan tidak cocok sebagai habitat ular. Jadi mengapa begitu? Kisah St. Patrick lebih terlihat seperti perumpamaan. Ular adalah simbol penyembahan berhala dan kedatangan St. Patrick mengusir segala bentuk paganisme di Irlandia!3. Jörmungandr, "anak" Loki yang melilit Bumi dan menyebabkan RagnarökThor melawan Jörmungandr. mitologi Nordik, kita dikenalkan dengan Jörmungandr, ular laut yang melilit Midgard. Faktanya, Jörmungandr adalah salah satu dari tiga keturunan Loki dan raksasa Angrboa. Saat itu, Odin membuang Jörmungandr ke samudra yang mengelilingi mati, Jörmungandr tumbuh amat besar hingga tubuhnya mengitari seluruh Midgard. Bahkan, ekornya pun menyentuh kepalanya! Salah satu tanda dari peristiwa Ragnarök adalah bangkitnya Jörmungandr dari laut dan menimbulkan kekacauan besar di petir sekaligus putra Odin, Thor, turun tangan untuk membasmi Jörmungandr. Dengan palu Mjölnir, Thor membunuh sang ular besar. Namun, baru berjalan sembilan langkah, Thor wafat juga karena racun mematikan Jörmungandr!4. Lewiatan, tanda kebesaran Tuhan lewat pewahyuan dalam Kitab AyubTuhan mengalahkan Lewiatan, Gustave Dore, 1865. adalah orang yang saleh di hadapan Tuhan. Namun, di saat tertimpa kesengsaraan, Ayub pun mempertanyakan kedaulatan Tuhan. Jadi, Tuhan pun hadir untuk "mengajari" akan kebesaranNya! Di hadapannya, Tuhan memperlihatkan dua makhluk kuda nil Behemot dan buaya Lewiatan.Dijuluki "raja dari segala binatang ganas" yang tak dapat ditaklukkan manusia, Lewiatan dicirikan mengembuskan api dari mulutnya dan tak ada satu pun senjata yang dapat menghadapinya. Namun, Tuhan mengatakan kalau Lewiatan adalah "kepunyaanNya" dan Ialah yang dapat pakar berargumen kalau Lewiatan adalah sejenis buaya purba yang besar pada zaman purba. Memang, dalam kisah ini, Lewiatan digambarkan sebagai "kebesaran Allah". Hingga saat ini, kata "Lewiatan" digunakan untuk menggambarkan makhluk laut yang Medusa dan Gorgon, mampu mengubah apa pun jadi batuMedusa dan Gorgon mitologi Yunani, Gorgon adalah monster betina yang memiliki rambut ular dan dapat mengubah apa pun jadi batu dengan tatapannya. Dari tiga Gorgon Euryale, Stheno, dan Medusa, Medusa adalah yang paling terkenal Medusa adalah seorang pelayan kuil Athena. Namun, karena diperkosa oleh Poseidon di kuil, Medusa pun dikutuk menjadi Gorgon. Saat itu pun, Medusa tengah hamil anak Poseidon. Kemudian, datanglah Perseus untuk mengambil kepala memberikan perisai perunggu agar Perseus dapat melihat bayangan Medusa, dan memenggalnya. Saat Medusa mati, muncullah kedua anaknya, raksasa berpedang emas Chrysaor dan kuda bersayap Pegasus. Kepala Medusa digunakan Perseus untuk membantunya dalam Ular Hydra di Lerna yang dikalahkan HerculesIlustrasi Hercules berhadapan dengan Hydra. kedua yang diberikan Raja Eurystheus kepada Hercules adalah membunuh ular Hydra di Lerna. Dibesarkan sendiri oleh istri Zeus, Hera, Hydra memang ditugaskan untuk membunuh Hercules. Selain napas beracun, Hydra memiliki kepala jamak. Satu kepala dipenggal, maka dua akan tumbuh!Untuk membunuh Hydra, maka Hercules memanggil sepupunya, Iolaus. Saat Hercules memenggal Hydra, maka Iolaus membakar luka tersebut sehingga kepalanya tidak tumbuh. Akhinya, Hydra pun tumbang. Dalam kesedihannya, Hera mengangkat Hydra menjadi rasi bintang. Baca Juga 8 Makhluk Mitologi Yunani Ini Berasal dari Perkawinan Silang yang Aneh 7. Yamata-no-Orochi, ular berkepala dan berekor delapan dari JepangSusanoo membunuh Yamata-no-Orochi dan menyelamatkan Kushinadahime. 八岐大蛇 adalah makhluk mitologi Jepang berupa ular berkepala dan berekor delapan. Ia terkenal sebagai naga yang dibunuh oleh Susanoo-no-Mikoto 須佐之男命 agar tidak memakan Kushinadahime 櫛名田比売.Susanoo menyediakan delapan guci berisi sake yang amat memabukkan. Setelah Yamata-no-Orochi mabuk, Susanoo pun datang dan membunuh sang ular! Dari ekor sang ular, Susanoo mendapatkan pedang Kusanagi 草薙剣 dan menghadiahkannya kepada Dewi Amaterasu-Omikami 天照大御神.8. Xiangliu, saudara Yamata-no-Orochi dari Chinapatung Yu Agung melawan ular Xiangliu geneluenyang Mirip dengan Orochi, Xiangliu 相柳 adalah monster berbentuk ular berkepala sembilan. Konon, Xiangliu membawa kehancuran dan banjir ke mana pun ia pergi. Daerah mana pun yang Xiangliu, maka daerah tersebut jadi berawa dan beracun sehingga tak layak huni. Xiangliu adalah bawahan dari Dewa Air Gonggong 共工 yang juga berbentuk ditugaskan untuk mengatasi banjir besar, Yu Agung 大禹 dikatakan membunuh Xiangliu. Namun, daerah dan mata air yang tertumpah oleh darah Xiangliu amat menyusahkan manusia. Jadi, Yu "mengunci" air ke sebuah kolam, dan di kolam tersebut, para penguasa langit mendirikan berbagai Quetzalcoatl, dewa Aztec setengah burung, setengah ular berbuluilustrasi Quetzalcoatl adalah dewa angin dan hujan budaya Mesoamerika. Selain itu, Quetzalcoatl juga dihubungkan dengan edukasi, pertanian, dan sains, serta memiliki peran vital dalam penciptaan dewa ini berarti "Ular Berbulu" karena Quetzalcoatl sendiri berbentuk setengah burung setengah ular derik! Quetzalcoatl melambangkan dualitas burung berarti dapat menyentuh langit, dan ular derik berarti dapat membumi bersama manusia dan makhluk Quetzalcoatl bekerja sama dengan Tezcatlipoca untuk menciptakan langit dan Bumi. Mereka mengalahkan monster laut raksasa Cipactli dan membagi tubuhnya menjadi bumi dan langit. 10. Mucalinda, ular yang melindungi Buddha Gautamapatung Naga Prok, Buddha Gautama dilindungi Mucalinda, di Wat Phra That Doi Suthep, Thailand kepercayaan Buddha di Thailand, Laos, dan Myanmar, Siddharta Gautama atau Buddha Gautama konon dilindungi seekor ular bernama Mucalinda มุจลินท์ saat tengah bermeditasi. Posisi ini diketahui bernama Naga Prok ปางนาคปรก.Enam minggu setelah mencapai "Pencerahan" di bawah Pohon Bodhi, konon langit berubah menjadi gelap dan badai pun menerpa bumi dan saat itu, Buddha Gautama tengah bermeditasi. Mucalinda pun muncul dari tanah dan mengitari sang Buddha untuk melindunginya dari tetesan hujan reda, Mucalinda berubah kembali jadi manusia dan memberi hormat pada sang Buddha. Lalu, ia berubah lagi jadi ular dan kembali ke kediamannya dengan Siluman ular putih, legenda cinta Tiongkok antara manusia dan ular sakti Siluman Ular Putih adalah kisah cinta China kuno antara seekor siluman ular putih betina bernama Bai Suzhen 白素貞 dan manusia bernama Xu Xian 許仙. Di dunia hiburan China, kisah ini sering kali disadur ke layar lebar dalam berbagai Suzhen jatuh cinta dengan Xu karena kebaikannya. Mereka pun menikah dan hidup bahagia. Namun, siluman kura-kura yang menjelma jadi biksu bernama Fahai 法海 benci melihatnya dan ingin Xu tahu kalau Suzhen sebenarnya adalah siluman ular. Segala usaha dilakukan, namun cinta Xu dan Suzhen tersebut dikaruniai anak bernama Xu Mengjiao 許夢蛟. Namun, Fahai menangkap Suzhen dan memenjarakannya di Pagoda Leifeng. Setelah dewasa, Mengjiao kembali menghadapi Fahai dan membebaskan Suzhen, dan keluarga itu pun hidup bahagia!12. Nehushtan, ular tembaga yang dibuat Nabi Musa untuk bangsa IsraelNabi Musa membuat Nehushtan untuk orang Israel. mengelilingi di padang gurun selama 40 tahun, bangsa Israel yang dipimpin Nabi Musa kerap bersungut-sungut kepada Tuhan. Tercatat di Kitab Bilangan, Tuhan pun tidak tahan sehingga Ia mengundang ular tedung keluar dan memagut kaum Israel hingga beberapa tewas. Jadi, bangsa Israel mendatangi Nabi Musa dan meminta kemudian berkata pada Nabi Musa untuk membuat sebuah "ular tedung" dan menempatkannya pada sebuah tiang. Siapa pun yang dipagut dan memandang "ular" tersebut, tak akan mati. Terbuat dari tembaga, "ular" ini disebut Nehushtan נחשתן.Akan tetapi, bangsa Israel malah menyembah Nehushtan dan membakar korban untuknya. Raja Hizkia חִזְקִיָּהוּ kemudian menghancurkan Nehushtan bersama dengan penyembahan berhala Kaliya, ular berkepala empat yang diinjak Sri KrishnaKaliya Naga Mardan, saat Sri Krishna menaklukkan Kaliya di Sungai Yamuna di Bhagavata Purana भागवतपुराण, Kaliya कालिय adalah ular berkepala jamak yang pernah mendiami Sungai Yamuna, Vrindavan karena diusir oleh Garuda dari Pulau Ramanaka. Namun, adanya Kaliya membuat Sungai Yamuna beracun!Dikarenakan mengganggu pujaan hatinya Radha, Sri Krishna datang menghadapi Kaliya hingga dua kali! Terakhir kali, Sri Krishna melompat ke kepala Kaliya dan hampir membunuhnya. Namun, istri Kaliya datang dan memohon kepada Sri Krishna agar mengampuni nyawa Sri Krishna menari di atas kepala Kaliya lalu mengampuninya. Ia memperingatkan Kaliya untuk kembali ke Ramanaka dan berjanji kalau Garuda tak akan mengusirnya lagi. Hingga saat ini, peristiwa Sri Krishna berdansa di atas kepala Kaliya diabadikan dalam perayaan tahunan Nag Nathaiya नाग नथैया pada beberapa ular yang terkenal di berbagai mitologi dan kepercayaan dunia. Tidak selalu jahat, beberapa ular bahkan digambarkan sebagai perlindungan, cinta, hingga penciptaan alam semesta. Dari 13 ular di atas, mana yang kamu tahu? Baca Juga Mengagumkan, 10 Kisah Mitologi Jepang Paling Terkenal
raja muna setengah ular