Hargatiket masuk Air Terjun Bantimurung atau Taman Nasional Bantimurung adalah Rp. 30.000 per orang. Jam Operasional Air Terjun Bantimurung Jam operasional Air Terjun Bantimurung buka selama 24 jam dari hari Senin sampai dengan hari Minggu Penginapan Di Sekitar Air Terjun Bantimurung 34Tempat Wisata di Deli Serdang Terbaru Dan Terbaik Tahun ini (Harga Tiket) Tempat Wisata di Deli Serdang - Selain kaya akan peninggalan Budaya, ternyata Deli serdang juga kaya akan hal pariwisatanya, dari ragam wisata alam maupun buatan, bakal jadi obat pengusir rasa suntuk fikiran yang mujarab. Harga Tiket Masuk Museum Kretek Kudus, Cek Juga Jam Buka dan Fasilitasnya 5 Pantai Dekat Sirkuit Mandalika Lokasi MotoGP 2023, Tempat Wisata nan Menawan di Lombok Desa Hadakewa Lembata Makin Asyik Buat Liburan, Bisa Wisata Pantai hingga Kafe HargaTiket Masuk. Harga tiket masuk Rp. 5.000,- untuk dewasa dan Rp. 3.500,- untuk anak-anak. Fasilitas dan Akomodasi. Terdapat bungalow dan pondokan bagi Anda yang ingin menginap di sekitar Air Terjun Bantimurung. Terdapat juga toko dan pedagang yang menjual gantungan kunci berbentuk kupu-kupu yang bisa Anda jadikan sebagai souvenir. Harga tiket weekend. Sedangkan, harga tiket Museum Angkut pada Sabtu, Minggu, dan libur nasional adalah Rp 120.000 per orang. 3. Harga tiket high season. Mengutip Instagram @jatimparksatu, berlaku harga tiket khusus high season alias puncak pengunjung pada periode 17 April hingga 4 Mei 2023 dan 26 Juni hingga 6 Juli 2023. Harga Tiket Masuk . Sedangkan untuk price ticket entry atau entritt dalam bahasa Jerman di Butterfly Park Bali ini sangat terjangkau yaitu untuk anak-anak wajib membeli seharga 37.500 sedangkan dewasa 75.000. harga tersebut sudah dengan berbagai fasilitas yang di Butterfly Park Bali. t7bv. Taman Nasional BantimurungPesona Tersembunyi di Makassar1. Kawasan Wisata Bantimurung2. Kawasan Prasejarah Leang-leang3. Kawasan Wisata Pattunuang4. Gua Vertikal Leang Pute5. Kawasan Pengamatan Satwa Karaenta6. Kawasan Wisata Pegunungan Bulusaraung7. Pemandian Alam Leang LonrongKesimpulan Taman Nasional Bantimurung mulai ditetapkan menjadi wilayah konservasi alam pada tahun 2004 lalu. Taman dengan luas sekitar Ha ini terletak di kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan. Lokasi tempat wisata ini berada di Kabupaten Maros dan Pangkep. Taman ini jaraknya tak jauh dari ibu kota provinsi, Makassar. Nah, jika datang ke sini, Anda bisa mencicipi aneka jajanan khas Makassar dan sekaligus menjadikannya sebagai oleh-oleh. Taman nasional ini tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat perlindungan hewan-hewan khas saja. Namun keindahan dan pesona alamnya membuat tempat ini juga layak dijadikan tempat wisata bagi siapapun yang ingin berkunjung. Air terjun, gua, bukit kapur, hewan-hewan liar dan alami menjadi objek wisata yang sangat sempurna untuk dinikmati. Taman Nasional Bantimurung memiliki berbagai macam keunikan dan kekhasan yang tidak bisa ditemui ditempat lain. Taman ini ibarat surga tersembunyi yang menyimpan keindahan tiada tara. Karst, goa-goa dengan stalaktit dan stalakmit menawan, ratusan spesies kupu-kupu dan masih banyak lagi keindahan yang dimilikinya. Pesona Tersembunyi di Makassar Taman Nasional Makassar ini buka setiap hari dari jam sampai Harga tiketnya cukup terjangkau yaitu Rp. per orang. Harga tiket ini sudah termasuk tiket masuk masuk ke gua-gua serta tempat pemandian di sana. Wisatawan pun sudah diperbolehkan memakai segala fasilitas yang tersedia. Berikut ini adalah berbagai destinasi wisata yang bisa Anda temui dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung. 1. Kawasan Wisata Bantimurung Kawasan wisata ini memang telah dibuka untuk umum dan menjadi tujuan wisata terkemuka di Kabupaten Maros. Di sini, Anda bisa melihat berbagai macam keindahan alam seperti air terjun, aliran sungai diantara tebing terjal, danau yang jernih dan lain sebagainya. Anda juga akan disuguhi pemandangan yang sangat menyejukkan mata yaitu ratusan spesies kupu-kupu yang beterbangan dengan bebas. Ada sekitar 250 spesies kupu-kupu yang hidup di kawasan ini. Itulah mengapa tempat ini disebut dengan The Kingdom of Butterfly. 2. Kawasan Prasejarah Leang-leang Leang-leang merupakan sebuah kelurahan di Maros yang masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung. Terdapat pegunungan karst terbesar di dunia yang sudah berumur ribuan tahun. Di kawasan ini, Anda akan menemui 286 gua dengan 30 lebih gua prasejarah. Itulah mengapa kawasan Leang-leang lebih terkenal dengan budaya dan kehidupan prasejarahnya. Di dinding-dinding gua, Anda bisa menemukan lukisan telapak tangan manusia, babi rusa dan berbagai macam artefak. Gambar telapak tangan ini disinyalir merupakan telapak tangan manusia purba. Letaknya berada di Gua Pettakere. 3. Kawasan Wisata Pattunuang Wisata Pattunuang juga masih masuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung. Di sini, Anda bisa menantang adrenalin untuk melakukan berbagai macam aktivitas menegangkan seperti panjat tebing, menyusuri gua, menyusuri sungai dan lain sebagainya. Kawasan wisata ini juga memberikan pemandangan berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar yang masih tinggal di habitatnya. Spesies hewan dan tumbuhan di sini tergolong langka dan sulit ditemui. Kawasan wisata ini sangat cocok bagi Anda yang senang bertualang akan hal-hal baru di alam semesta. 4. Gua Vertikal Leang Pute Jika Anda merupakan orang yang gemar aktivitas menantang, mungkin kini saatnya untuk mencoba gua vertikal terdalam di Indonesia. Leang Pute bukan merupakan gua biasa. Gua ini tidak berbentuk horisontal seperti gua pada umumnya. Gua ini seperti sebuah sumur yang amat sangat dalam dengan dinding-dinding yang dipenuhi dengan bebatuan yang meruncing. Dengan kedalaman 260 – 270 meter, gua ini cukup menegangkan jika ditengok dari mulut gua. Untuk menyusuri gua ini, tidak hanya butuh keberanian saja. Anda harus membekali diri dengan stamina, keahlian, peralatan, dan dukungan tim yang solid. Namun, ketika sudah mampu menaklukkan gua ini, Anda akan merasakan kebanggaan tersendiri yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Gua ini sangat eksotis dan menarik dengan caranya. Perjuangan yang sangat tidak mudah untuk menaklukkan tempat ini. Temui juga 5. Kawasan Pengamatan Satwa Karaenta Karaenta adalah laboratorium alam yang menyajikan berbagai macam ilmu dan pengetahuan tentang alam dan sekitarnya. Kekayaan flora dan fauna di tempat ini sungguh menarik untuk ditelusuri. Banyak hal-hal baru yang bisa Anda temui seperti gugusan kayu eboni yang kini sudah mulai langka. Wilayah yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung ini memiliki spesies khusus yang disebut dengan Primata Macaca Maura. Spesies ini merupakan sekelompok kera hitam yang unik dan menarik. Satwa ini sering membuat pertunjukan dan dijadikan tontonan oleh para pendatang. 6. Kawasan Wisata Pegunungan Bulusaraung Tempat ini merupakan desa wisata yang masih sangat alami dan belum terjamah oleh modernisasi. Suasana pedesaannya sangat asri, sejuk dengan masyarakat yang ramah dan murah senyum. Jika beruntung, Anda mungkin akan dapat ikut menikmati sajian upacara dan kebiasaan adat yang masih dilaksanakan dengan rutin. Supaya lebih dalam mengeksplorasi tempat ini, Anda bisa meneruskan ke puncak gunung Bulusaraung yang berada di ketinggian 1353 mdpl. Anda akan menemui dua jalur pendakian dengan sembilan pos peristirahatan. Selama di perjalanan, Anda akan menemui berbagai macam satwa liar seperti burung, kupu-kupu, musang dan tarsius. 7. Pemandian Alam Leang Lonrong Yang paling menarik dari Taman Nasional Bantimurung adalah pemandian alam aliran sungai yang mengalir dari gua Leang Lonrong. Gua yang berada di bawah tebing karst ini memiliki sungai yang selalu mengalir sepanjang tahun. Airnya sangat jernih bak kolam renang pribadi. Ketika Anda mandi di sini, Anda mungkin akan ditemani tarsius yang muncul di celah bebatuan karst. Kesimpulan Itulah eksotisme Taman Nasional Bantimurung yang sangat mempesona dan layak dipertimbangkan sebagai tempat wisata. Jangan terpaku pada nama taman nasional hingga yang ada di benak Anda hanyalah satwa liar saja. Masih banyak sekali keindahan alam yang bisa diekplorasi di taman nasional yang satu ini. Ketujuh tempat di atas hanyalah beberapa dari eksotisme yang bisa disimpulkan. Baca Juga Pantai LosariKuliner Khas Tana TorajaPantai Tanjung Bira BulukumbaJalajah Pulau Sembilan Labuan Bajo If you liked this article, then please subscribe our YouTube Channel for support us in presenting tourist video forward. You can also find us on Instagram or direct to Whats-app me for consult your travel plans. Admin Gotravela Taman Nasional Bantimurung ArticlePDF Available Abstract and FiguresJumlah pengunjung wisata alam Bantimurung berfluktuasi yang diduga karena kenaikan harga tiket masuk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis harga optimal tiket masukdan kesediaan membayar pengunjung wisata alam Bantimurung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2013 di kawasan wisata alam Bantimurung, Sulawesi Selatan dengan metode biaya perjalanan berbasis zona. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan metode convenience sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 117. Analisis harga optimal dan kesediaan membayar pengunjung wisata alam Bantimurung dilakukan dengan membuat fungsi permintaan wisata yang kemudian mensimulasikan harga tiket masuk kedalam fungsi persamaan permintaan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga optimal tiket masuk berada pada harga Pada harga optimal tiket masuk sebesar diperoleh penerimaan sebesar Nilai kesediaan membayar rata-rata dari pengunjung adalah sebesar dengan harga tiket masuk sebesar maka, rata-rata pengunjung akan mendapatkan surplus konsumen sebesar Jika yang diinginkan oleh pengelola adalah kenaikan jumlah penerimaan, maka harga tiket masuk dapat dinaikkan menjadi Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 155JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 3 Desember 2016, Hal. 155-163HARGA OPTIMALTIKET MASUK WISATA ALAM BANTIMURUNG, SULAWESI SELATANOptimal Price of Admission Bantimurung Natural Park, South SulawesiWahyudi IsnanBalai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan MakassarJalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Sulawesi Selatan90243, IndonesiaE-mail yudix_19 tgl 4 Agustus 2016, direvisi 14 Agustus 2016, disetujui 28 November 2016ABSTRACTThe number of visitors to the Bantimurung natural park fluctuated allegedly due to the increase of the price of admission ticket. The aim of the study is to analyze optimal price of admission ticket and willingness of visitors to pay admission ticket to the Park. The study was conducted in Bantimurung natural park, South Sulawsi, from January to April number of samples was taken by using convenience sampling method. Analysis of optimal prices and the willingness of visitors to pay for ecotourism to the Park were conducted by creating tourism demand function, which then simulated the price of admission, into the equation function of tourist demand. The results showed that the optimal price of the admission ticket was at the price of Rp75,000. At the optimal price of admission ticket of Rp75,000 the Park would earn revenues of Rp18,230,700,000. An average value of the visitor willingness to pay was Rp118,032, with price of admission ticket was Rp75,000, then, the average visitor will get consumer surplus of Rp43,032. If the management of Bantimurung natural park desiring to increase the total revenue, then the price of admission ticket can be increased to be Rp75,000. Keywords Bantimurung natural park; optimal price; willingness to pengunjung wisata alam Bantimurung berfluktuasi yang diduga karena kenaikan harga tiket masuk. Penelitian bertujuan untuk menganalisis harga optimal tiket masukdan kesediaan membayar pengunjung wisata alam Bantimurung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2013 di kawasan wisata alam Bantimurung, Sulawesi Selatan dengan metode biaya perjalanan berbasis zona. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan metode convenience sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 117. Analisis harga optimal dan kesediaan membayar pengunjung wisata alamBantimurung dilakukan dengan membuat fungsi permintaan wisata yang kemudian mensimulasikan harga tiket masuk kedalam fungsi persamaan permintaan wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga optimal tiket masuk berada pada harga Pada harga optimal tiket masuk sebesar diperoleh penerimaan sebesar Nilai kesediaan membayar rata-rata dari pengunjung adalah sebesar dengan harga tiket masuk sebesar maka, rata-rata pengunjung akan mendapatkan surplus konsumen sebesar Jika yang diinginkan oleh pengelola adalah kenaikan jumlah penerimaan, maka harga tiket masuk dapat dinaikkan menjadi kunci Wisata alam Bantimurung; harga optimal; kesediaan PENDAHULUAN Hutan sebagai penyedia jasa lingkungan seperti tempat rekreasi alam, dapat memberikan fungsi ekosistem alam maupun buatan yang nilai dan manfaatnya akan dirasakan oleh para pemangku kepentingan . Manfaat ekosistem hutan stakeholdertidak hanya untuk pemilik hutan, tetapi juga untuk masyarakat luas . Brey, Riera, & Mogas, 2007Kegiatan pemanfaatan jasa lingkungan dapat berupa usaha rekreasi hutan wisata alam, olah raga tantangan, pemanfaatan air, perdagangan karbon dan penyelamatan hutan dan carbon tradelingkungan. Perkembangan pariwisata mengalami kemajuan pesat seiring dengan laju pertambahan jumlah 156Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung, Wahyudi Isnan ..... penduduk, peningkatan standar dan kualitas hidup yang diikuti denganpendapatan per-kapita meningkatsehingga mengakibatkan kebutuhan akan wisata cenderung meningkat. Menurut Douglass 1982 setelah masa perang dunia ke-2 berakhir, terutama di negara-negara dimana perekonomian mulai berkembang, kebutuhan akan rekreasi sangat dirasakan dan bergantung pada rekreasi alam. Peningkatan permintaan jasa wisata alam akan berakibat terhadap peningkatan kebutuhan tempat wisata, transportasi, sarana prasarana wisata dan sektor pendukung telah mengeluarkan peraturan tentang pengusahaan wisata alam, yang dapat dilakukan di suaka margasatwa, taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam. Tempat wisata di alam terbuka dengan sifat alamiah dan keaslian yang relatif masih dominan seperti taman wisata alam, hutan kota, cagar alam, taman hutan raya, taman nasional, taman buru, sungai, danau, taman laut dan tempat wisata alam lainnya cenderung merupakan pilihan dari konsumen survei menunjukkan bahwa lebih dari 206 juta orang berusia 15 tahun ke atas memilih rekreasi di luar ruangan dan sebagian besar melakukan wisata berbasis alam terutama hutan dan taman Cordell, Betz, & Green, 2002.Salah satu kawasan wisata alam yang terkenal di Sulawesi Selatan adalah kawasan wisata alam Bantimurung yang sebelumnya adalah taman wisata alam yang kini masuk dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Kawasan wisata alam Bantimurung memiliki objek wisata berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies flora dan fauna, bahkan kawasan wisata alam Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly kerajaan kupu-kupu.Pendapatan dari hasil penjualan tiket masuk pada kawasan wisata alam Bantimurung bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Maros merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah yang penting mengingat objek wisata ini tidak pernah sepi dari pengunjung, namun perkembangan terakhir jumlah pengunjung di wisata alam ini menunjukkan jumlah pengunjung yang fluktuatif. Menurut Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung 2012, pada tahun 2011 jumlah pengunjung mencapai pengunjung, sedangkan pada tahun 2012 jumlah pengunjung menurun menjadi pengunjung Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, 2013. Hal ini diduga akibat kenaikan harga karcis masuk kawasan wisata alam yaitu pada tahun 2011 sebesar per orang naik menjadi per orang pada tahun tarif pungutan masuk ke hutan wisata berpengaruh terhadap jumlah pengunjung dan pendapatan pengusahaan ekowisata Karyono & Muttaqin, 2003.Sumberdaya lingkungan selalu dihadapkan dengan masalah keterbatasan informasi tentang harga, biaya dan kuantitas yang dikonsumsi. Oleh karena itu, manfaat dan biaya sumberdaya ini sulit untuk ditentukan Nuva, Shamsudin, Radam, & Shuib, 2009. Davis & Johnson 1987 menge-mukakan bahwa besarnya nilai manfaat sumber-daya hutan sangat tergantung pada sistem penilaian yang dianut. Sebagai suatu produk yang tidak memiliki standar harga pada pasar normal, wisata alam Bantimurung perlu dianalisis harga tiket masuk demikian pula kesediaan membayar pengunjung. Tulisan ini bertujuan untuk meng- analisis berapa harga optimal tiket masuk dan kesediaan membayar pengunjung di kawasan wisata alam Bantimurung. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan taman nasional khususnya dalam penentuan harga tiket METODE PENELITIANPenelitian harga optimal tiket masuk ini dilakukan dengan metode biaya perjalanan berbasis zona dengan zona travel cost methodmensimulasikan harga tiket masuk pada persamaan permintaan wisata Sudarmalik, 1995; Utami & Hardiyansyah, 2012. Pembagian zona wilayah asal pengunjung menurut wilayah administrasi daerah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2013 di kawasan wisata alam Bantimurung Taman Nasional TN Bantimurung Bulusaraung Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. 157JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 3 Desember 2016, Hal. 155-163B. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilaksanakan meng-gunakan metode . Jumlah sampel convenience samplingyang diambil merujuk pada rumus Slovin Sevilla, Ochave, Punsalan, Regala, & Uriarte, 2006. Angka jumlah pengunjung wisata alam Bantimurung pada tahun 2012 adalah sebesar orang. Tingkat ketelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 90% atau dengan 10%, maka margin errorjumlah responden yang harus diambil untuk mewakili populasi adalah minimal sebesar 117 Pengumpulan Data Data yangdikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilaksanakan melalui wawancara dengan meng-gunakan daftar pertanyaan kepada questionerpengunjung wisata alam Bantimurung. Data primer adalah variabel sosial ekonomi yang terdiri dari biaya perjalanan, umur, pendapatan, pendidikan pengunjung dan lama kunjungan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dinas pariwisata, dinas kehutanan, dinas pendapatan setempat, TN Bantimurung Bulusaraung, Badan Pusat Statistik serta instansi terkait lainnya. Data sekunder berupa jumlah pengunjung pada tahun 2005 sampai dengan 2012, jumlah penduduk dari masing-masing zona yang disampling serta data perubahan harga tiket masuk kawasan wisata alam Analisis Data Analisis data melalui beberapa tahapan sebagai berikut1. Menentukan persamaan permintaan wisata alam BantimurungUntuk menentukan persamaan permintaan wisata digunakan kurva permintaan Marshal Ginoga & Lugina, 2007 dengan membuat model persamaan regresi yang merupakan hubungan antara jumlah pengunjung per penduduk daerah asal zona pengunjung yang mencerminkan permintaan atau konsumsi dengan biaya perjalanan yang mencerminkan harga dan variabel sosial ekonomi lainnya. Model regresinya adalah sebagai berikutY = X + X X X X 1ÎČ +ÎČ ÎČ +ÎČ +ÎČ +ÎČ0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5Keterangan Y = jumlah pengunjung penduduk ÎČ0 = intersep ÎČ1,2,
,5 = koefisien regresiX = biaya perjalanan rata-rata Rp1 X = umur pengunjung tahun2 X = pendapatan pengunjung Rp/bulan3 X = pendidikan/lama menempuh pen-4 didikan tahunX = lama kunjungan jam5 Jumlah pengunjung per penduduk Y per tahun dihitung dengan rumus sebagai berikutYi = 2Keterangan Yi = jumlah pengunjung per penduduk per tahun zona iJsi = jumlah sampel pengunjung dari zona iJSt = jumlah total sampel yang dipilihJpi = jumlah penduduk zona i pada tahun 2012JP = jumlah pengunjung ke wisata alam Bantimurung pada tahun 2012Selanjutnyaadalahmenentukan intersep baru ÎČ' 0fungsi permintaan dimana asumsi keadaan variabel bebas lainnya X X Xn adalah tetap ceteris 2, 3,
..,paribus.Y = ÎČ + ÎČ X+ ÎČ X+ 
.. + ÎČ X 30 1 1 2 2 n n Y = ÎČ + ÎČ X+ 
.. + ÎČ X + ÎČ X 40 2 2 n n 1 1 Y = ÎČ ' + ÎČ X 50 1 1 2. Penentuan harga optimal tiket masuk kawasan wisata alam BantimurungPenentuan harga optimal tiket masuk dilakukan dengan simulasi harga tiket masuk kawasan wisata alam Bantimurung. Simulasi dilakukan dengan memasukkan harga tiket masuk pada persamaan permintaan wisata sehingga persamaan per-mintaan wisata menjadiY = ÎČ + ÎČ X + TM 60 1 1 Keterangan Y = jumlah pengunjung per penduduk ÎČ= intersep 0 ÎČ= koefisien regresi1 X = biaya perjalanan rata-rata Rp1 TM = harga tiket masukJPixJPxJStJSi 1000 158Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung, Wahyudi Isnan ..... Selanjutnya hasil perhitungan jumlah pengun-jung Y dan harga tiket masuk TM dimasukkan kedalam tabel simulasi sehingga didapatkan jumlah penerimaan yang merupakan hasil perkalian antara jumlah pengunjung dengan harga tiket masuk. Harga optimal tiket masukdidapatkan dengan membuat grafik antara jumlah penerimaan dan harga tiket Kesediaan membayar pengunjungUntuk menentukan total kesediaan membayar pengunjung pada berbagai harga tiket masuk digunakan persamaan sebagai berikut;WTPi = Ti x A 7KeteranganWTPi = kesediaan membayar dari pengunjung pada harga tiket ke iTi = harga tiket masuk ke iA = jumlah penurunan pengunjung pada harga tiket ke i III. HASIL DAN PEMBAHASANA. Pendugaan Persamaan PermintaanWisata Alam BantimurungPendugaan persamaaan permintaan wisata alam Bantimurung dilakukan deng an membuat persamaan regresi antara jumlah pengunjung per penduduk Y dengan biaya perjalanan rata-rata dari masing-masing daerah asal pengunjung X1 beserta variabel sosial ekonomi lainnya. Hukum permintaan menyatakan bahwa jumlah barang yang diminta dalam suatu periode waktu tertentu berubah berlawanan dengan harganya, jika hal lain diasumsikan tetap Samuelson & Nordhaus, 2009, sehingga semakin tinggi harganya semakin kecil jumlah barang yang diminta atau sebaliknya semakin rendah harganya maka semakin tinggi jumlah barang yang diminta McEachern, 2001.Distribusi jumlah pengunjung, rata-rata biaya perjalanan dan rata-rata pendapatan menurut zona ditampilkan pada Tabel 1. Distribusi jumlah pengunjung dan rata-rata biaya perjalanan dari masing-masing zonaTable 1. Distribution of the number of visitors and average travel costs of each zoneNo Zona Zone Jumlah pengunjung Number of visitor orang Rata-rata total biaya perjalanan Total average travel costs Rp/orang Rata-rata total pendapatan Total average income Rp/orang/tahun 1 Makassar 34 2 Maros 31 3 Gowa 13 4 Takalar 11 5 Pangkep 8 6 Bone 3 7 Bulukumba 3 8 Barru 2 9 Bantaeng 2 10 Sinjai 2 11 Pare-pare 2 12 Tana Toraja 2 13 Sidrap 1 14 Pinrang 1 15 Enrekang 1 16 Palopo 1 TotalTotal 117 Rata-rataAverage Rata-rata Average Rata-rata prosentase pendapatan untuk wisata Average percentage of income for touring 0,52% Sumber Source Isnan, 2013. zona per biaya perjalanan dari zona Palopo tersebut dapat dimaklumi karena merupakan zona paling jauh dari kawasan wisata alam Bantimurung. Rata-rata per-sentase pendapatan pengunjung dari keseluruhan Rata-rata biaya perjalanan Tabel 1 dari masing-masing zona pengunjung ke kawasan wisata alam Bantimurung bervariasi mulai asal zona Maros sampai dengan asal zona Palopo dan rata-rata biaya perjalanan keseluruhan 159JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 3 Desember 2016, Hal. 155-163transportasi40%konsumsi21%souvenir9%sewa8%lain3%Sumber Source Isnan, 2013. Gambar 1. Distribusi biaya perjalanan menurut pengguna-annya, mencakupbiaya transportasi, konsumsi danbiayatiket masuk. Figure 1. Distributionof travelexpenses according to its use,study covers the cost of transportation, consumption and costof 2. Jumlah pengunjung per penduduk untuk setiap zonaTable 2. The number of visitors per inhabitants for each zonNo Zona Zone Jumlah penduduk * Population orang Sampel Sample Prediksi jumlah pengunjung dari zona Prediction of visitor number orang Pengunjung per penduduk Visitors per inhabitants orang/tahun Orang % 1 Makassar 34 29,06 119,83 2 Maros 31 26,50 458,49 3 Gowa 13 11,11 93,94 4 Takalar 11 9,40 192,50 5 Pangkep 8 6,84 123,45 6 Bone 3 2,56 19,72 7 Bulukumba 3 2,56 35,87 8 Barru 2 1,71 56,85 9 Bantaeng 2 1,71 53,40 10 Sinjai 2 1,71 41,00 11 Pare-pare 2 1,71 73,00 12 Tana Toraja 2 1,71 42,68 13 Sidrap 1 0,85 17,35 14 Pinrang 1 0,85 13,44 15 Enrekang 1 0,85 24,80 16 Palopo 1 0,85 31,89 JumlahTotal 117 100 Rata-rata Average 87,40 zona yang dikeluarkan untuk menikmati wisata alam Bantimurung sebesar 0,52%.Distribusi biaya perjalanan menurut penggunaannya, mencakup biaya transportasi, konsumsi, harga tiket masuk dan lain-lain dapat dilihat pada Gambar 1 menunjukkan bahwa proporsi terbesar biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung adalah untuk ini didu g a k a r ena pengunjung menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil atau sepeda motor, sehingga pengunjung mengeluarkan biaya bahan bakar minyak lebih besar daripada apabila menggunakan kendaraan kawasan wisata alam Bantimurung telah dikenal lama dan menarik wisatawan berkunjung. Pengunjung wisata alam Bantimurung berasal dari berbagai daerah di Sulawesi adalah daerah asal pengunjung dan hasil perhitungan jumlah pengunjung per penduduk per tahun ditampilkan pada Tabel 2.* **Sumber Sulawesi Selatan dalam angka, BPS, 2012; Data sekunder jumlah pengunjung tahun 2012Source 160Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung, Wahyudi Isnan ..... Tabel 2 menunjukkan bahwa terdapat 16 zona asal pengunjung. Dari 16 zona tersebut, jumlah pengunjung per penduduk terbesar berasal dari Kabupaten Maros sebanyak 458,49 sedangkan Kabupaten Pinrang merupakan kabupaten yang paling sedikit jumlah pengunjung per penduduknya yaitu hanya 13,44. Sekalipun jumlah pengunjung dari Kota Makassar yang terbanyak yaitu 34 pengunjung, namun jumlah pengunjung per penduduk tidak sebanyak dari Kabupaten Maros. Hal ini karena jumlah penduduk Kota Makassar adalah paling padat dibanding kabupaten lain di Sulawesi hasil regresi dengan metode stepwisedengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi antara jumlah pengunjung per penduduk dengan variabel-variabel sosial ekonomi pengun-jung, maka diperoleh persamaan terbaik per-mintaan wisata alam Bantimurung sebagai berikutY = 200,539 – 0,001 X1Dalam hal iniY = jumlah pengunjung per pendudukX = total biaya perjalanan rata-rata Rp/orang1 Persamaan tersebut menjelaskan bahwa bila total biaya perjalanan rata-rata dari pengunjung sebesar Rp0, maka jumlah pengunjung per penduduk adalah sebesar 200 orang. Setiap kenaikan biaya perjalanan rata-rata sebesar akan menurunkan jumlah pengunjung per penduduk sebanyaksatu Simulasi Harga Tiket Masuk Kawasan Wisata Alam BantimurungSimulasi harga tiket masuk dilakukan dengan kelipatan mulai dari Rp0, hingga yaitu pada saat jumlah pengunjung sama dengan 0. Hasil simulasi harga tiket masuk kawasan wisata alam Bantimurung ditampilkan pada Tabel Tabel 3 dapat diketahui bahwa dengan harga tiket masuk Rp0, maka diperoleh surplus konsumen sebesar per tahun dan nilai kesediaan membayar sama dengan surplus konsumen yaitu per rata-rata kesediaan membayar pengunjung adalah sebesar per orang dan merupakan nilai rata-rata surplus konsumen yang diterima oleh pengunjung. Surplus konsumen tersebut dapat berupa uang atau kepuasan yang diperoleh pengunjung dalam menikmati kawasan wisata alam permintaan wisata alam Bantimurung pada berbagai harga tiket masuk disajikan pada Gambar 3. Simulasi harga tiket masuk wisata alam BantimurungTable 3. Simulation of the price of entrance tickets ecoturism of BantimurungHarga Price Jumlah pengunjung Number of visitor Penerimaan Revenue Penurunan decline Selisih WTP WTP difference total WTP WTP total Rata-rata WTP WTP average Surplus konsumen Consumer surplus 1 2 3 1x2 4 5 1x4 6 6-5 7 6/2 8 6-3 0 0 0 0 0 0 0 0 Total Sumber Source Isnan, 2013. 161JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 3 Desember 2016, Hal. 155-163Gambar 2. Kurva permintaan wisataalam BantimurungFigure 2. The demand curve ofBantimurungnaturalparkSumber Isnan 2013SourceGambar 2 menunjukkan bahwa pada harga tiket masuk sebesar Rp0 per orang maka jumlah pengunjung adalah sebanyak orang, dan pada harga tiket masuk sebesar per orang maka jumlah pengunjung adalah 0 orang. Pengunjung hanya bersedia membayar harga tiket masuk maksimal pada besaran harga per orang. Pada harga tiket masuk sebesar per orang maka sudah tidak ada pengunjung yang bersedia menikmati wisata alam di kawasan wisata alam Bantimurung. Pada harga tiket masuk per orang pengunjung tidak mem-peroleh surplus konsumen dalam berwisata. Surplus konsumen merupakan perbedaan antara jumlah yang dibayarkan oleh pengguna untuk suatu produk dan kesediaan untuk membayar Pomeroy, 1992 dalam Hayati, 2008. Sedangkan pada tingkat harga tiket masuk Rp0, pengunjung akan menikmati surplus konsumen sebesar daerah di bawah kurva permintaan atau sama dengan total kesediaan membayar dari pengunjung. Surplus pada harga Rp0 adalah surplus terbesar yang dapat dinikmati ol e h p e ng u nj u ng k awa s an w is a ta a la m Bantimur ung. Surplus konsumen sebesar per tahun yang dinikmati pengunjung terutama dinikmati oleh pengunjung yang berada lebih dekat dengan lokasi wisata alam Bantimurung. Sedangkan pengunjung yang berada jauh dari lokasi wisata alam Bantimurung akan menikmati lebih sedikit surplus harga tiket masuk saat penelitian sebesar maka pihak pengelola mem-peroleh penerimaan sebesar per t a h u n , s u r p l u s k o n s u m e n s e b e s a r per tahun dan nilai kesediaan membayar dari seluruh pengunjung sebesar per tahun. Nilai rata-rata kesediaan membayar pengunjung adalah sebesar per orang sehingga rata-rata pengunjung menikmati surplus konsumen sebesar per optimal tiket masukadalah harga tiket masuk yang mendatangkan penerimaan terbesar bagi pengelola. Harga optimal tiket masukkawasan wisata alam Bantimurung ditampilkan pada Gambar Isnan 2013SourceGambar3. Hubungan harga tiketmasuk dan pendapatanFigure 3. The relationship betweenprice of entranceticketand revenue 162Harga Optimal Tiket Masuk Wisata Alam Bantimurung, Wahyudi Isnan ..... Pada Gambar 3 terlihat bahwa harga optimal tiket masuk berada pada harga Pada harga optimal tiket masuksebesar pe ngelola wisata alam a kan mempe roleh penerimaan sebesar per tahun. Penerimaan ini diperoleh pengelola dari penjualan tiket masuk kawasan wisata alam Bantimurung. Sedangkan nilai kesediaan membayar dari seluruh pengunjung adalah sebesar per tahun dengan surplus konsumen per tahun. Hasil penelitian Thur 2010 menunjuk-kan bahwa pengunjung kawasan lindung memiliki kesediaan membayar yang signifikan. Nilai kesediaan membayar rata-rata dari pengunjung wisata alam Bantimurung adalah sebesar per orang, dan apabila harga tiket masuk sebesar maka rata-rata pengunjung akan mendapatkan surplus konsumen sebesar per kasus ini, jika yang diinginkan oleh pengelola wisata alam adalah kenaikan jumlah penerimaan, maka harga tiket masuk dapat dinaikkan dari menjadi AlpĂ­zar 2006 mendapatkan model yang menunjukkan bahwa harga untuk pengunjung dapat dinaikkan tergantung pada estimasi biaya marjinal. Harga tiket masu k sebesar aka n b erakibat menurunnya jumlah pengunjung sebesar 52% namun tetap menguntungkan pengelola. Jumlah pengunjung yang berkurang dapat memberikan keuntungan bagi pengunjung karena mendapatkan ruang yang lebih banyak dalam menikmati wisata alam KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanPada harga tiket masuk saat penelitian sebesar pengelola wisata alammemperoleh penerimaan sebesar per tahun dan surplus konsumen sebesar pertahun, maka nilai kesediaan membayar seluruh pengunjung sebesar per tahun. Nilai rata-rata kesediaan membayar dari pengun-jung adalah sebesar per orang sehingga rata-rata pengunjung menikmati surplus konsumen sebesar per optimal tiket masuk adalah dan memberikan penerimaan bagi pengelola sebesar per tahun, nilai kesediaan membayar seluruh pengunjung per tahun, dan surplus konsumen sebesar per tahun. Nilai kesediaan membayar rata-rata dari pengunjung sebesar Rp per orang se hing g a rata-rata pengunjung mendapatkan surplus konsumen sebesar per harga tiket masuk dapat menguntung-kan pengelola dan pengunjung, yaitu penerimaan optimal bagi pengelola dan ruang yang lebih luas bagi pengunjung dalam menikmati wisata alam SaranDalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah PAD dari sektor wisata khususnya wisata alam Bantimurung, disarankan pengelola kawasan wisata alam Bantimurung untuk menaikkan harga tiket masuk. Besaran kenaikan harga tiket masuk kawasan wisata alam Bantimurung adalah harga optimal yang mendatangkan penerimaan terbesar bagi pengelola yaitu sebesar TERIMA KASIH ACKNOWLEDGEMENTPenulis mengucapkan terima kasih kepada stafBa l ai Tam a n Nasion a l Bantimur ung Bulusaraung yang telah membantu pengambilan data selama penelitian serta dewan redaksi dan editor yang telah membantu menyempurnakan naskah ini. DAFTAR PUSTAKAAlpĂ­zar, F. 2006. The pricing of protected areas in nature-based tourism A local perspective. Ecolog i c al Econ o mics, 562 , 294-30 7 . Pusat Statistik. 2012. Sulawesi dalam angka. Makassar Badan Pusat Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 2012. Laporan tahunan tahun 2011. Maros Balai Taman Nasio n al Bantimur u ng Bulusaraung. 163JURNAL Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 13 No. 3 Desember 2016, Hal. 155-163Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 2013. Laporan tahunan tahun 2012. Maros Bala i Ta m an Na s iona l Bant i mur u ng R., Riera, P., & Mogas, J. 2007. Estimation of forest values using choice modeling An application to Spanish forests. Ecological Economics, 642, 305-312. H. K., Betz, C. ., & Green, G. . 2002. Recreation and the environmental as cultural dimensions in contemporary American society. Leisure Science, 24, L. S., & Johnson, N. K. 1987. Forest Management 3rd ed.. New York Book R. 1982. Forest recreation 3rd ed.. New York Pergamon K. L., & Lugina, M. 2007. Metode umum kuantifikasi nilai ekonomi sumber daya hutan. Info Sosial Ekonomi, 71, N. 2008. Valuasi ekonomi wisata Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Yogyakarta Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah W. 2013. Elastisitas permintaan jasa wisata alam bantimurung.. Makasar Fakultas Kehutanan, Universitas O. K., & Muttaqin, M. Z. 2003. Dampak penetapan tarif pungutan masuk terhadap tingkat kunjungan dan pendapatan hutan wisata. Studi kasus di Karangnini Ciamis Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 52, W. 2001. Ekonomi mikro Pendekatan kontemporer. Jakarta Salemba R., Shamsudin, M. N., Radam, A., & Shuib, A. 2009. Willingness to pay towards the conservation of ecotourism resources at Gunung Gede Pangrango National Park, West Java, Indonesia. Jour nal of Sustainable Development, 22, 173-186. P., & Nordhaus, W. 2009. Economics 19th ed.. New York Mc C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., Regala, B. P., & Uriarte, G. B. 2006. Pengantar metode penelitian. Jakarta UI 1995. Studi nilai manfaat rekreasi dan prospek pengembangan di Taman Wisata Alam Bantimurung Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Bogor Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian S. M. 2010. User fees as sustainable financing mechanisms for marine protected areas An application to the Bonaire National Marine Park. Marine Policy, 342010, 63-69. A. S., & Hardiyansyah, G. 2012. Studi permintaan konsumen terhadap manfaat rekreasi alam di obyek wisata Pantai Sinka Island Park K e l urahan S e d au Kota Singkawang. Jurnal Eksos, 8, 73-79. ... However, of the three types, only two types of travel cost models are most frequently used; cost model and individual travel cost model. Zonal travel cost model uses total number of travels to location relative to the population in a particular zone as the dependent variable see, for example Jala & Nandagiri, 2015;Isnan, 2016;Pirikiya, Amirnejad, Oladi, & Solout, 2016;Jones, Yang, & Yamamoto, 2017; while individual travel cost model uses total number of visit per year as the dependent variable Armbrecht, 2014. Compared to ZTCM, estimated using of TCM has some advantages Ha, 2007. ...Good knowledge about the economic value of a particular tourist destination is the primary fundamental in effective management policy formulation. In 2015, the Aik Nyet Nature Tourism Aik Nyet, which covers an area of approximately ha, is one of the tourist destinations planned to receive donation from the Provincial Government of West Nusa Tenggara NTB for the improvement and development of the facilities and infrastructures as well as the capacity building for the people around the tourist location. Using the travel cost methods this study estimates the economic benefits of the recreational value in the Aik Nyet before the realization of the donation from the Provincial Government of West Nusa Tenggara. Consumers’ surplus per individual per visit is estimated using the data collected from the survey in the tourist location. Using poisson regression, the total travel costs that includes such variables as transportation cost, consumption cost, and location entrance cost are considered in the study to explain the frequency of individual’s visit to the tourist location. The results of the study suggest that the economic recreational value generated by the Aik Nyet before the realization of the government’s financial support is approximately Rp. 7 per pengunjung dan atau kendaraan yang masuk ke hutan wisata diwajibkan membayar pungutan masuk untuk negara. Tarif pungutan pada pegunjung yang masuk ke taman wisata berkisar antara Rp. 500 s/d Rp. Menhut 878/Kpts-II/1992. Besarnya tarif pungutan masuk ke hutan wisata mempengaruhi terhadap jumlah pengunjung dan pendapatan pengusahaan ekowisata. Hasil analisis menunjukkan, semakin tingi tarif pungutan masuk ke hutan wisata jumlah pengunjung semakin menurun. Sesuai dengan analisis ekonomi, kurva permintaan dari obyek hutan wisata dipengaruhi oleh tarif pungutan masuk yang ditentukan oleh pengelola. Kurva permintaan akan menurun dari sebelah kiri atas ke sebelah kanan bawah, yang berarti setiap penurunan harga/tarif masuk akan berakibat pada kenaikan permintaan pasar. ABSTRACT Every visitor or vehicle entering tourism forest must pay for some fees as state income sources. The rate as imposed to each the visitor who enter the tourism forest ranges about Rp. 500 – Rp. 1000. This has been determined as the decree letter No. 878/kpts-II/ 1992 issued by the Indonesian Ministry of Forestry. The value of entrance rate into the tourism forest can have a significant impact on the number of visitors and income of eco-tourism endeavors. Results of the analysis revealed that increasing entrance rate brought about the decrease in the number of visitors. In accordance with the economic analysis, the permintaan curve of the tourism-forest object was affected by the entrance rate which had been determined or fixed by the interent forest entrepreneurs. The demand curve wolud trend to diminish viewed from the upper left side to the lower hand side. This means that every decrease in the entrance rate will bring about the increase in market paper broadly explores changing outdoor recreation demands, environmental opin- ions and demographics in the United States. With this country's population predicted to more than double by the end of this century, it is imperative that we understand these and their implications for better managing our natural envimnment and pm- viding opportunities for outdoor recreation in that environment. Using notional survey dota, we have described differences in recreation behavior participation and envi- mtunentat attitudes nationwide across six socio-demographic factors-race, country of birth, rural-urban residence, region of the country, age and income. Results indicate that demographic derences, recreation activity choices and people 's environmental positions ore objectives of this study are to determine the visitors’ willingness to pay for conservation of the resources at Gunung Gede Pangrango National Park TNGP, and to determine the satisfaction of visitors towards the use of the ecotourism resources of the park. The dichotomous choice Contingent Valuation Method CVM was employed to determine the willingness to pay WTP. A total of 423 respondents were interviewed face-to-face to collect the data. The results show that most visitors are satisfied with the ecotourism resources in TNGP, many of the visitors have come to TNGP more than once. In order to sustain the benefits derived from the resources at the park, the visitors agree that various organization involved must cooperate to conserve and protect the ecotourism resources. The economic benefit of conservation of the ecotourism resources at TNGP was measured using the visitors’ WTP for higher entrance fee to the park. A logit regression model was used to determine visitors’ willingness to pay. The results indicate that income, gender male and residential urban were the significant factors that influencing the visitors’ WTP for the entrance fee to TNGP. The mean WTP is found to be RP per visit. It is estimated that in 2004 the benefits of conservation of the ecotourism resources in TNGP amounts to RP 452 M. ThurMarine protected areas MPAs have proliferated globally in the past three decades. However, inadequate funding often prevents these management regimes from fulfilling their missions. Managers have become increasingly aware that successful protection of marine ecosystems is dependent not only upon an understanding of their biological and physical processes, but also their associated social and economic aspects. Unfortunately, economic values associated with MPAs and the natural resources they protect are rarely considered in decision-making and policy development. This study addresses this information gap by examining scuba divers’ willingness to pay for access to quality recreational sites in the Bonaire National Marine Park, Bonaire, Netherlands Antilles. The findings indicate that the US$10 annual diver user fee in effect at the time of the study could be increased substantially without a significant adverse effect on island tourism. Depending on question format, mean willingness to pay for annual access ranged from US$61 to US$134 2002$. All model specifications support the conclusion that doubling the US$10 user fee would have virtually no impact on visitation rates. The increased revenue generated from this sustainable financing mechanism is more than sufficient to fund both current and enhanced marine park operations. Francisco AlpizarThis paper extends the literature on optimal pricing of recreation in protected areas by introducing price discrimination between groups of visitors and, given that the agency charges different prices to subsets of visitors, by including a distributional dimension that is particularly relevant for a national park agency receiving visitors from different origins. Other issues related to optimal entrance fees, including negative ecological impacts and positive spillover effects on local communities resulting from changes in visitation, are also discussed. Based on this model, the paper provides an estimation of optimal entrance fees and revenues for the Costa Rican system of protected BreyPere RieraJoan MogasThis paper presents a Choice Modeling application of forest goods and services valuation for an afforestation program in the Northeast of Spain. The results from a random parameter logit model reveal that, on average, individuals would annually pay an average of euros for the forests to sequester 68,000 tones of CO2, euros for delaying the loss of land productivity for ten years, and euros from picnic users for being allowed to picnic in the new forests. On the other hand, individuals would experience a loss in welfare equivalent to − euros if four-wheel driving is allowed in the new forests. Finally, being allowed to pick mushrooms in the new forests is valued at an average of euros by those who live in rural metode penelitianC G SevillaJ A OchaveT G PunsalanB P RegalaG B UriarteSevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., Regala, B. P., & Uriarte, G. B. 2006. Pengantar metode penelitian. Jakarta UI tahunan tahun 2012Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. 2013. Laporan tahunan tahun 2012. Maros Balai Taman Nasional Bantimur ung ekonomi wisata Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Yogyakarta Fakultas Ekonomika dan BisnisN HayatiHayati, N. 2008. Valuasi ekonomi wisata Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Yogyakarta Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah permintaan jasa wisata alam bantimurungW IsnanIsnan, W. 2013. Elastisitas permintaan jasa wisata alam bantimurung.. Makasar Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. L’intercontinental Ă  petit prix Billet tour du monde premier prix – Ă  partir de 780€ TTC Etape 1 Cap sur l'Inde, le NĂ©pal & le Pakistan Etape 2 ThaĂŻlande, Birmanie, Cambodge, Laos & Vietnam Etape 3 Direction la Chine Etape 4 En route vers la Californie Points Forts de l’itinĂ©raire Billet tour du monde Ă  prix ultra-dĂ©mocratique, avec des destinations dĂ©jĂ  trĂšs variĂ©es ! Conservez un maximum de flexibilitĂ© en organisant uniquement les vols intercontinentaux Ă  l’avance Minimisez votre empreinte Ă©cologique, grĂące Ă  un nombre rĂ©duit de vols Billet tour du monde entiĂšrement personnalisable selon vos envies et disponibilitĂ©s 1. PrĂ©sentation de l’itinĂ©raire Vous embarquez tout d’abord pour l’Asie du Sud, avec comme destination l’Inde. Depuis l’Inde, il est ensuite facile de rayonner vers le NĂ©pal et le Pakistan par voie terrestre Ă  condition d’avoir le visa pour ce dernier, bien sĂ»r. Nous pouvons Ă©galement vous inclure un vol vers et depuis le Sri Lanka moyennant un supplĂ©ment. Vient ensuite l’Asie du Sud-Est avec des destinations telles que la ThaĂŻlande, la Birmanie, le Cambodge, le Laos ou encore le Vietnam, dans lesquelles il est facile de voyager d’un pays Ă  l’autre ! Nous pouvons Ă©galement vous rĂ©server un vol vers et depuis les Philippines moyennant un supplĂ©ment. Direction ensuite la Chine arrivĂ©e par voie terrestre, oĂč les plus aventureux prĂ©fĂ©reront sans doute barouder un peu dans le Yunnan alors que d’autres opteront probablement davantage pour les villes culturelles et prendront un chemin plus oriental pour se rendre Ă  Shanghai ou Ă  PĂ©kin, d’oĂč vous prendrez ensuite un vol pour la Californie. ArrivĂ©s aux Etats-Unis, vous pourrez partir roadtripper dans le Far West le Grand Canyon, la vallĂ©e de la Mort, Las Vegas, le Yellowstone, San Francisco
 autant de noms mythiques Ă  dĂ©couvrir absolument, qui cachent plein d’autres sites moins connus mais tout aussi intĂ©ressants. Infos pratiques DurĂ©e du billet tour du monde entre 5 et 9 mois Nombre de continents explorĂ©s 3 Prix de base 780 € TTC PĂ©riode de dĂ©part du 10 septembre au 30 novembre CLIQUEZ SUR LA CARTE POUR L’AGRANDIR PrĂ©parez votre Tour Du Monde en 1h ! Avec Nos Ateliers TDM 2. Le prix inclut de base Les vols en classe Ă©conomique sur des compagnies rĂ©guliĂšres ou lowcost Un bagage en cabine de 7 kg par personne 1 Ă  2 escales possibles sur les vols moyen- et long-courriers Tarif valide pour les dates mentionnĂ©es dans le plan de vol BILLET PERSONNALISABLE SELON VOS ENVIES Ce billet tour du monde est entiĂšrement modulable et vous ĂȘtes libres d’ajouter/supprimer certaines destinations Rajoutez autant de bagages en soute que besoin ContrĂŽlez le nombre d’escales pour chacun de vos vols. Nous nous adaptons Ă  vos prĂ©fĂ©rences et Ă  votre budget Envie de voyager Ă  bord de compagnies rĂ©guliĂšres pour les vols long courriers ou en classe supĂ©rieure, tout est possible Toute modification de l’itinĂ©raire de base peut avoir une incidence sur le tarif 3. DĂ©tails des vols Vol 1 Europe – Inde du Sud Ville de dĂ©part et de retour Bruxelles Autres villes possibles Paris, Bordeaux, Milan, Barcelone – supplĂ©ment de 40 € Ville d’arrivĂ©e Kochi en Inde du Sud Date de vol entre le 10 septembre et le 25 novembre Escales Ce vol inclut une escale gratuitement prolongeable pendant quelques jours aux Emirats ! En fonction de votre aĂ©roport de dĂ©part et de votre destination en Inde, une deuxiĂšme escale pourrait s’y rajouter. Vol 2 Inde du Sud – Asie du Sud-Est Ville de dĂ©part au choix Kochi ou Madras en Inde du Sud Autre ville possible Katmandou – supplĂ©ment de 60 € Ville d’arrivĂ©e au choix Singapour, Kuala Lumpur, Bangkok Date de vol entre le 1er novembre et le 5 dĂ©cembre Vol 3 Chine – Far West Ville de dĂ©part au choix Shanghai ou PĂ©kin Ville d’arrivĂ©e au choix San Francisco ou Los Angeles Date de vol entre le 1er avril et le 15 mai Vol 4 Far West – Europe Ville de dĂ©part au choix Los Angeles ou San Francisco Ville d’arrivĂ©e au choix identique Ă  votre ville de dĂ©part Date de vol du 1er mai au 10 juin Extensions courantes Vol A/R vers les Philippines arrivĂ©e Ă  Manille et retour depuis Cebu, ou inversĂ©ment – Ă pd 110 € Ajouter un sĂ©jour au Japon entre la Chine et les USA arrivĂ©e Ă  Tokyo et dĂ©part d’Osaka Ă pd 251 € Faites Ă©tape Ă  Honolulu Ă  HawaĂŻ entre la Chine ou le Japon et la cĂŽte ouest des USA Ă pd 161 € Citytrip dans une ville de la cĂŽte est des USA New York / Miami / Washington DC avant le retour Ă pd 96 € 4. Point de vue climatique Si vous souhaitez commencer votre tour du monde en septembre, il est dĂšs lors prĂ©fĂ©rable de vous rendre au Ladhak, en Inde c’est la seule rĂ©gion qui Ă©vite la mousson qui ne s’évacue qu’à partir d’octobre. L’idĂ©al reste de commencer votre voyage vers octobre ou novembre afin de visiter l’Asie du Sud et ensuite l’Asie du Sud-Est sous leur meilleur jour en saison sĂšche mais quand il ne fait pas encore trop chaud ! Sachez toutefois que l’IndonĂ©sie se trouve dans une zone d’exception climatique et se visite de mai Ă  septembre. A partir de mars, la canicule s’installe dans une grande partie de l’Asie du Sud-Est. Mieux vaut donc remonter vers la Chine vers ce moment-lĂ . Fin avril, mai et dĂ©but juin sont ensuite idĂ©aux pour explorer le Grand Ouest amĂ©ricain les tempĂ©ratures sont agrĂ©ables, les sentiers de montagne ne sont plus bloquĂ©s par la neige, et c’est avant les grosses chaleurs et les foules de l’étĂ©. 5. Passages des frontiĂšres & Visas Il est trĂšs facile de se dĂ©placer par voie terrestre entre les diffĂ©rents pays d’Asie du Sud ou d’Asie du Sud-Est et certains visas s’obtiennent Ă  l’arrivĂ©e. La ThaĂŻlande, la Malaisie, Singapour et l’IndonĂ©sie ne nĂ©cessitent mĂȘme pas de visa Ă  condition de ne pas y sĂ©journer plus d’un certain temps. Le passage par voie terrestre de l’Inde Ă  la Birmanie est en revanche trĂšs compliquĂ© et Ă  moins d’avoir un gros budget et beaucoup de patience, il est mieux de prendre l’avion pour rejoindre l’Asie du sud Ă  l’Asie du sud-est c’est pourquoi nous incluons ce vol dans notre offre. Sinon, prĂ©parez-vous Ă  courir derriĂšre des autorisations, payer trĂšs cher le guide qui devra vous accompagner dans la rĂ©gion frontaliĂšre, sans compter que la frontiĂšre est rĂ©guliĂšrement fermĂ©e de maniĂšre intempestive. Il est aussi trĂšs aisĂ© de se rendre depuis le Laos ou le Vietnam par voie terrestre en Chine impossible en revanche de passer de la Birmanie Ă  la Chine sans repasser par la ThaĂŻlande et le Laos. N’hĂ©sitez pas Ă  consulter notre page dĂ©diĂ©e aux Visas dans l’onglet Organiser son voyage pour plus de dĂ©tails. 4. Infos complĂ©mentaires Point de vue climatique Si vous souhaitez commencer votre tour du monde en septembre, il est dĂšs lors prĂ©fĂ©rable de vous rendre au Ladhak, en Inde c’est la seule rĂ©gion qui Ă©vite la mousson qui ne s’évacue qu’à partir d’octobre. L’idĂ©al reste de commencer votre voyage vers octobre ou novembre afin de visiter l’Asie du Sud et ensuite l’Asie du Sud-Est sous leur meilleur jour en saison sĂšche mais quand il ne fait pas encore trop chaud ! Sachez toutefois que l’IndonĂ©sie se trouve dans une zone d’exception climatique et se visite de mai Ă  septembre. A partir de mars, la canicule s’installe dans une grande partie de l’Asie du Sud-Est. Mieux vaut donc remonter vers la Chine vers ce moment-lĂ . Fin avril, mai et dĂ©but juin sont ensuite idĂ©aux pour explorer le Grand Ouest amĂ©ricain les tempĂ©ratures sont agrĂ©ables, les sentiers de montagne ne sont plus bloquĂ©s par la neige, et c’est avant les grosses chaleurs et les foules de l’étĂ©. Passages des frontiĂšres & Visas Il est trĂšs facile de se dĂ©placer par voie terrestre entre les diffĂ©rents pays d’Asie du Sud ou d’Asie du Sud-Est et certains visas s’obtiennent Ă  l’arrivĂ©e. La ThaĂŻlande, la Malaisie, Singapour et l’IndonĂ©sie ne nĂ©cessitent mĂȘme pas de visa Ă  condition de ne pas y sĂ©journer plus d’un certain temps. Le passage par voie terrestre de l’Inde Ă  la Birmanie est en revanche trĂšs compliquĂ© et Ă  moins d’avoir un gros budget et beaucoup de patience, il est mieux de prendre l’avion pour rejoindre l’Asie du sud Ă  l’Asie du sud-est c’est pourquoi nous incluons ce vol dans notre offre. Sinon, prĂ©parez-vous Ă  courir derriĂšre des autorisations, payer trĂšs cher le guide qui devra vous accompagner dans la rĂ©gion frontaliĂšre, sans compter que la frontiĂšre est rĂ©guliĂšrement fermĂ©e de maniĂšre intempestive. Il est aussi trĂšs aisĂ© de se rendre depuis le Laos ou le Vietnam par voie terrestre en Chine impossible en revanche de passer de la Birmanie Ă  la Chine sans repasser par la ThaĂŻlande et le Laos. N’hĂ©sitez pas Ă  consulter notre page dĂ©diĂ©e aux Visas dans l’onglet Organiser son voyage pour plus de dĂ©tails. Organisez votre TDM en 1h Fini la perte de temps Ă  glaner et trier toutes les informations des diffĂ©rents blogs de voyages et forums ! Fini les tonnes de questions Ă  se poser ! Ave Mundum vous apporte toutes les rĂ©ponses et vous accompagne de la crĂ©ation de votre TDM jusqu'Ă  la rĂ©alisation de votre rĂȘve en 3 Ă©tapes DĂ©finir vos destinations Choisir les durĂ©es de sĂ©jour DĂ©terminer l'ordre des destinations DÉCOUVREZ-EN PLUS Harga Tiket Rp Jam Operasional WITA, Alamat Kalabbirang, Kec. Bantimurung, Kab. Maros, Sulawesi Selatan; Map Cek LokasiPernahkah kalian mendengar Bantimurung Waterpark? Salah satu destinasi wisata di Kabupaten Maros Sulawesi ini, menjadi objek wisata yang cocok untuk liburan keluarga. Dengan pemandangan yang indah, Bantimurung Waterpark juga menyediakan sarana edukasi satwa. Dengan adanya wisata edukasi tersebut, dapat membantu sang buah hati untuk mempelajari dan mengetahui berbagai jenis satwa. Apa saja yang bisa dilakukan di tempat ini ? Simak saja ulasan Favorit Warga Sulawesi Selatan yang Selalu RamaiBeragam Wahana di Bantimurung WaterparkTempat Wisata Yang Cocok Untuk Anak-AnakFasilitas di Objek Wisata Bantimurung WaterparkMenjadi Tempat Yang Cocok Dari Kepadatan KotaHarga Tiket Masuk Bantimurung WaterparkKeseruan di Sekitar BantimurungWisata Favorit Warga Sulawesi Selatan yang Selalu RamaiImage Credit Google Maps Septian HaryBantimurung Waterpark menjadi tempat wisata yang selalu didatangi para pengunjung. Bahkan pada hari libur pun, para pengunjung selalu memadati tempat ini. Hal ini karena momen liburan adalah, hari dimana beberapa orang membutuhkan tempat wisata yang bagus untuk dari Bantimurung Waterpark ini berada di Kalabbirang, Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Sedangkan letak dari Kabupaten Maros, tak jauh dari Kota Makassar. Untuk jaraknya sendiri, hanya sekitar 20 km saja. Kabupaten ini, memang terkenal memiliki begitu banyak objek wisata yang unik dan satunya adalah Bantimurung Waterpark, sebuah tempat wisata yang menawarkan pemandangan alam yang cantik dan wisata edukasi yang mendidik. Dengan beberapa fasilitas yang disediakan oleh Bantimurung Waterpark, membuat tempat wisata ini sangat cocok untuk tujuan liburan Wahana di Bantimurung WaterparkImage Credit Facebook MardhaaBantimurung Waterpark adalah taman bermain air, yang cocok untuk melepas penat setelah melakukan aktivitas harian yang melelahkan. Ada begitu banyak wahana atau permainan yang disediakan oleh Bantimurung Waterpark, dimana setiap wahananya sangat patut untuk dicoba. Beberapa wahana pun sangat aman untuk sang buah hati, dijamin kamu dan keluarga akan puas dengan setiap renang adalah salah satu wahana, yang menjadi daya tarik utama dari Bantimurung Waterpark. Terdapat kolam untuk anak-anak dan orang dewasa, sehingga seluruh pengunjung dapat berenang dengan puas. Bantimurung Waterpark juga terdapat wahana air seperti ember tumpah, yang akan memberikan sensasi terguyur air yang begitu wahana kolam renang, Banturung juga memiliki berbagai spot foto instagramable lainnya. Pastikan selalu membawa kamera terbaikmu, untuk menangkap setiap momen dalam Bantimurung Waterpark ini. Jika kamu ingin menangkap momen ketika bermain di wisata airnya, maka pastikan membawa pelindung Wisata Yang Cocok Untuk Anak-AnakImage Credit Google Maps Septian HaryJika kamu hendak melakukan liburan keluarga, Bantimurung adalah pilihan yang tepat. Bantimurung Waterpark adalah tempat wisata yang sangat disukai oleh anak-anak, hal ini karena objek wisata ini terdapat wahana air yang memang khusus untuk anak-anak. Sehingga sang buah hati dapat puas bermain, di lokasi wisata Banturung wahana yang paling digemari oleh anak seperti perosotan, kolam renang khusus untuk anak, serta wahana ember tumpah yang disebutkan sebelumnya. Jika ingin bersantai di atas air bersama dengan keluarga, maka masuk saja ke kolam arus. Para pengunjung dapat meminjam ban pelampung, dan bermain dan bersantai di sekitar kolam arus yang memiliki kecepatan Waterpark pun, memiliki mata air dengan kapasitas liter per detik untuk taman air. Posisi dari taman air ini, berada di tepi kawasan hutan, sehingga memberikan udara yang segar menemani dinginnya air kolam. Suasana yang nyaman tersebut, tentu membuat para wisatawan semakin betah berlama-lama di Bantimurung di Objek Wisata Bantimurung WaterparkImage Credit Google Maps Panji Ari WibisonoObjek wisata ini memberikan begitu banyak fasilitas, yang menunjang kenyamanan dari para pengunjung. Pihak pengelola menyediakan berbagai fasilitas umum seperti tempat parkir, kamar ganti, toilet, hingga beberapa fasilitas lainnya. Bagi pengunjung yang ingin berenang namun tidak begitu mahir, bisa menyewa pelampung pada tempat penyewaan di sekitar kolam pula tempat istirahat, tempat makan, hingga tempat ibadah. Sehingga, para pengunjung dapat menelusuri Bantimurung Waterpark dengan bebas dan nyaman. Setelah lelah bermain air di kolam renangnya, para pengunjung dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan untuk mengembalikan wisata ini memiliki luas 2,8 hektar, membuat Bantimurung Waterpark mampu menampung 3 ribu hingga 4 ribu pengunjung. Memiliki lingkungan yang asri, beserta fasilitas yang lengkap menjadi daya tarik para wisatawan. Bahkan, Bantimurung Waterpark ini mampu menjual lebih dari 1000 tiket per Tempat Yang Cocok Dari Kepadatan KotaImage Credit Facebook Yusrianto AntoBantimurung Waterpark juga dapat menjadi alternatif lokasi, bagi pengunjung yang ingin lari dari hiruk pikuk padatnya perkotaan. Perjalanan menuju Bantimurung Waterpark ini, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan persawahan yang hijau dan indah. Sehingga, dapat mengurangi rasa bosan selama di tiba di lokasi, wisatawan akan disambut dengan patung monyet dan patung kupu-kupu raksasa. Patung ini adalah ikon atau simbol bagi kawasan Bantimurung, serta sebagai penanda bawa para wisatawan telah tiba di kawasan sekitar Bantimurung. Lingkungan sekitar dari objek wisata ini dikelilingi dengan pepohonan, sehingga memberikan udara yang segar dan kesan yang suasana yang dingin dan penuh dengan pemandangan hijau, tentu mampu memanjakan pemandangan mata. Jika biasanya kita bertemu dengan polusi dan kepadatan suasana kota, maka segarkan kembali pikiran dan tenaga di objek wisata Bantimurung ini. Tak heran jika banyak sekali wisatawan yang datang mengunjungi lokasi ini, entah itu hari biasa maupun hari libur Tiket Masuk Bantimurung WaterparkImage Credit Google Maps F-Bee & FlowerPara pengunjung tidak perlu khawatir dengan biaya yang perlu diperlukan, ketika memasuki Bantimurung Waterpark. Hal ini karena harga tiket untuk memasuki wilayah Bantimurung Waterpark, cukup murah dan terjangkau. Hanya dengan Rp 30 ribu rupiah, pengunjung sudah bisa bebas berseru-seruan di sekitar Bantimurung ingin mengunjungi objek wisata ini, maka perhatikan pula jam operasional dari Bantimurung Waterpark. Jam buka dari objek wisata ini adalah, pukul hingga WITA. Pengunjung bisa mengunjungi tempat wisata ini pada hari apa saja, hal ini karena Bantimurung Waterpark dibuka setiap hari libur, umumnya harga tiket akan mengalami kenaikan. Hal ini karena pada hari libur besar, maka pengunjung yang datang pun semakin meningkat. Perlu diinformasikan, harga untuk wisatawan lokal dan luar negeri tentu berbeda. Untuk tiket wisatawan luar negeri, maka perlu mengeluarkan uang hingga Rp 200 ribu untuk tiket di Sekitar BantimurungImage Credit Google Maps Adnan ArdhinBantimurung waterpark adalah salah satu spot wahana, yang terdapat di Bantimurung. Jika para wisatawan telah puas bermain air, bisa mengunjungi beberapa tempat lainnya yang disediakan oleh lokasi wisata ini. Salah satunya adalah spot foto instagramable yang cukup terkenal, yaitu jembatan momen berada di atas jembatang gantung yang estetik, dan cukup menegangkan. Jembatan ini cukup terkenal, dan sering dikunjungi para kaum millenial untuk sekedar mengabadikannya dalam bentuk foto. Jika kamu berkesempatan untuk mengunjungi Bantimurung, kunjungi pula beberapa spot foto yang keren dan unik tempat liburan, tentu sering dilakukan oleh setiap orang. Apalagi bagi mereka yang ingin melakukan liburan keluarga, tentu membutuhkan riset terlebih dahulu tempat yang aman untuk di buah hati. Bantimurung Waterpark adalah salah satu tempat di Sulawesi Selatan, yang cocok untuk liburan keluargamu. Wahana yang aman, serta fasilitas lengkap mampu memberikan kenyamanan dan keamanan ketika berada di Bantimurung Waterpark. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Harga Tiket Masuk Jam Buka - Nomor Telepon +624113880252. Alamat / Lokasi -, -, Pangkajene & Kepulauan, Sulawesi Selatan, Indonesia, -. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung merupakan salah satu destinasi wisata alam di Sulawesi Selatan. Lembah bukit kapur dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua menjadi beberapa objek suguhannya. Dijuluki sebagai the kingdom of butterfly, limpahan variasi jenis kupu-kupu menjadi daya tarik utamanya. Lokasi taman nasional ini menempati kawasan dengan luas sekitar hektar. ASEAN Center of Biodiversity menetapkan taman nasional ini sebagai Taman Warisan ASEAN sejak 2019. Harga Tiket Masuk Taman Nasional Bantimurung Pengunjung yang datang ke taman nasional akan dikenakan tiket masuk yang cukup murah. Selain bisa berkeliling seluruh area, harga tiket juga sudah termasuk ke pemandian, gua-gua wisata serta bebas memakai fasilitas umum dalam kawasan. Tarif Tiket Masuk Taman Nasional Bantimurung Tiket Masuk Baca LAPPA LAONA Barru Tiket Masuk & Aktivitas Jam Buka Taman Nasional Waktu operasional Jam Buka Setiap hari Pk. – Ragam Atraksi Wisata di Taman Nasional Bantimurung Pintu masuk kawasan wisata Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung – Foto Instagram/galih_rizkii Taman Nasional Bantimurung menyajikan atraksi wisata alam yang cukup lengkap. Mulai dari air terjun, gua, danau, serta berbagai fauna khas. Berikut beragam kegiatan wisata yang bisa dilakukan di taman nasional ini. 1. Menyambangi Kerajaan Kupu-kupu Beragam jenis spesies kupu-kupu di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung – Foto Instagram/lukiaulia Taman Nasional Bantimurung memiliki berbagai keunikan, namun yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Taman nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utama wisatanya. Kawasan yang terjaga kealamiannya tersebut merupakan habitat bagi ratusan spesies kupu-kupu. Sedikitnya ada 20 jenis yang dilindungi dan beberapa spesies unik bahkan endemik Sulawesi Selatan. Dengan keistimewaannya, kawasan ini memiliki julukan the kingdom of butterfly kerajaan kupu-kupu. Pada kubah penangkaran Taman Nasional Bantimurung, wisatawan disuguhi dunia kupu-kupu yang meliuk mengitari. Area seluas 7000 m2 ini menyuguhkan tahapan kehidupan metamorfosis kupu-kupu. Pada display room, sebagian besar kupu-kupu diawetkan lalu dibingkai untuk dipajang. Baca BENTENG ROTTERDAM Makassar Tiket Masuk & Atraksi 2. Menyeberangi Helena Sky Bridge di Taman Nasional Bantimurung Melintasi Helena Sky Bridge dengan panorama hutan lebat taman nasional – Foto Instagram/arisdaeng Setinggi 50 meter di atas penangkaran kupu-kupu, wahana Helena Sky Bridge membentang. Jembatan gantung ini bertaut pada tower kembar yang berdiri kokoh setinggi 20 meter. Untuk mencapai Helena Sky Bridge, wisatawan perlu melakukan tracking terlebih dahulu. Perjalanan dilanjutkan dengan melintasi jembatan gantung sepanjang 50 meter. Jembatan ini berada di lereng tebing dengan ketinggian kurang lebih 100 mdpl. Dari jembatan gantung, wisatawan dapat menikmati keindahan taman nasional dari atas. Wisatawan juga dapat melihat aneka kupu-kupu yang berada di kubah raksasa penangkarannya. Pada sisi kanan dan kiri terdapat jaring-jaring tempat kupu-kupu leluasa beterbangan. Baca PANTAI LOSARI Makassar Tiket Masuk & Ragam Aktivitas 3. Menelusuri Tapak Kehidupan Prasejarah Menyusuri jejak kehidupan prasejarah dalam gua – Foto Instagram/ardiyanta Kawasan taman nasional memiliki lokasi yang menawarkan wisata sejarah budaya peradaban manusia purba. Wisatawan dapat menelusuri tapak kehidupan manusia zaman prasejarah di lokasi ini. Untuk mengaksesnya, pihak pengelola sudah menyiapkan jalan setapak berundak agar mempermudah wisatawan. Dengan luas sekitar 2 hektar, kompleks ini memiliki dua gua atau leang. Gua Sumpang Bita dan Gua Bulu Sumi menyimpan sejumlah peninggalan kehidupan prasejarah. Mulai dari lukisan tangan di dinding, artefak batu, pecahan gerabah hingga tulang dan gigi. Kawasan prasejarah yang berjarak 3 kilometer ini juga menawarkan pemandangan alam yang menawan. Gugusan tebing batu berbentuk khas menjulang, membentuk panorama khas dinding karst. Hamparan rumput serta pepohonan hijau turut membingkai panorama alam tempat ini. Baca Pulau Selayar Tiket Masuk & Ragam Aktivitas Wisata 4. Panjat Tebing Dinding Karst dan Gua Vertikal Turun ke kedalaman gua vertikal Leang Puteh – Foto Instagram/kamajayashagir Wisatawan dengan jiwa petualang akan sangat menyukai kawasan Taman Nasional Bantimurung. Dinding karst yang menjulang terjal menjadi spot untuk olah raga panjat tebing. Beberapa gua vertikal pun menjadi incaran untuk aktivitas penjelajahan panjat. Desa Labuaja merupakan lokasi petualang paling menantang di di taman nasional ini. Gua vertikal Leang Puteh menganga lebar sedalam 270 meter akan memacu adrenalin wisatawan. Gua ini merupakan gua dengan kategori single pitch terdalam di Indonesia. Lebarnya berkisar 50-80 meter dan kedalaman sekitar 273 meter. Pada bagian dasar, gua ini menyambung dengan Gua Dinosaurus, tak jauh dari mulut gua. Untuk menyusuri gua ini, butuh keterampilan dan keahlian khusus dan peralatan standar. 5. Berpetualang di Alam Bebas Melintasi Biseang Labboro dari jembatan di atas sungai – Foto Instagram/arixdian Terdapat beragam aktivitas petualangan menantang yang dapat dicoba di kawasan Taman Nasional Bantimurung. Antara lain susur sungai berbatu dan berair jernih maupun menjelajah jalur di dalam hutan. Kawasan Pattunuang juga menyuguhkan beraneka jenis tumbuhan dan satwa liar di habitat aslinya. Wisatawan dapat menemui primata langka Tarsius Fuscus, soa-soa, dan puluhan jenis burung. Lokasi ini juga memiliki legenda Biseang Labboro’ atau perahu terbalik membatu di tepian sungai. 6. Menyaksikan Juntaian Stalaktit dan Stalakmit Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung memiliki lebih dari 80 gua alam yang tersebar lokasinya. Di dekat Danau Kassi Kebo terdapat Gua Batu yang banyak dikunjungi wisatawan. Gua tersebut menyajikan juntaian stalaktit dan tonjolan stalakmit serta keindahan ornamen gua lainnya. Memasuki mulut gua, wisatawan akan melalui tebing sempit dengan jalan menapak dan menanjak. Semakin ke dalam gua, terlihat stalaktit dan stalagmit yang sampai menyambung berusia ribuan tahun. Butuh waktu 40 tahun lamanya untuk menambah satu sentimeter panjangnya. Di pengujung lorong, terdapat area luas dengan atap tinggi menyerupai sebuah kubah. Di tempat inilah biasanya dahulu raja-raja keturunan kerajaan Gowa bersemedi. Baca PANTAI AKKARENA Makassar Tiket Masuk & Ragam Aktivitas 7. Air Terjun di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Merasakan kesegaran air terjun Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung – Foto Instagram/wur8 Untuk mengakses berbagai objek wisata alam di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, trekking banyak dilakukan. Selama perjalanan, wisatawan dapat menikmati keindahan alamnya yang masih asli dan asri. Pemandangan sungai dan air terjun tersaji di sisi jalan yang dilalui wisatawan. Air terjun menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk turun mendekat. Curahan air yang mengalir deras terasa alami dan menyegarkan. Tak mengherankan jika kawasan ini menjadi rumah dari ratusan spesies kupu-kupu. Satwa cantik ini menyukai hidup di dekat sumber air yang vegetasinya masih terjaga. 8. Mengamati Satwa di Habitat Alami Menjumpai satwa di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung – Foto Instagram/christysrg Kekayaan jenis flora dan fauna Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sangat menarik untuk dieksplorasi. Karaenta, di Desa Labuaja, disebut sebagai laboratorium alam di kawasan taman nasional ini. Lokasi ini menawarkan beragam ilmu pengetahuan dan pengalaman yang menarik serta keunikan pemandangan alamnya. Kelompok primata Macaca Maura menjadi atraksi satwa di habitat alami. Dengan keahlian khusus petugas, wisatawan dapat melihat kelompok kera hitam itu berkumpul. Gugusan Eboni, kayu hitam jenis langka dan bernilai tinggi juga terdapat di sini. 9. Jelajah Taman Batu Karst Balocci Menjelajahi Taman Batu Karst dengan suasana tenang dan udara sejuknya – Foto Instagram/daniel_rande Berada tak jauh dari Taman Purbakala Sumpang Bita, terdapat Taman Batu Karst Balocci. Taman bebatuan karst ini ramai oleh wisatawan setiap akhir pekan tiba. Suasana di dalamnya tenang dengan udara sejuk yang menyegarkan. Wisatawan dapat menjelajahi perpaduan lanskap padang rumput serta hamparan karst berwarna abu-abu gelap ini. 10. Menikmati Ketenangan Danau Hijau Balocci Panorama keindahan alam Danau Hijau Balocci – Foto Instagram/achmadhy_ Lokasi Danau Hijau Balocci bisa dijangkau dari jalan utama, meskipun aksesnya berupa jalan tanah. Tiba di tepi danau, wisatawan disambut pemandangan lanskap perbukitan karst yang menjulang. Lokasi ini memiliki suasana yang tenang dan begitu alami. Warna hijau terpantul pada permukaan air danau, membuatnya disebut sebagai Danau Hijau. Warnanya serasi dengan pepohonan, padang rumput serta jenis-jenis bunga yang tumbuh di sekeliling danau. 11. Menyegarkan Diri di Permandian Alam Pemandian alam dari aliran sungai yang bersumber dari dalam gua – Foto Instagram/xxaswanxx Aliran air sungai yang mengalir dari gua Leang Lonrong menjadi daya tarik lainnya. Gua ini berada di bawah tebing karst, dengan debit sungai yang mengalir sepanjang tahun. Alur airnya menjadi tempat pemandian alam yang menyegarkan bagi wisatawan. 12. Mendaki Gunung dan Berkemah Kawasan Gunung Bulusaraung merupakan bagian dari Taman Nasional Bantimurung yang menjadi favorit para pendaki. Untuk sampai di pos pendakian, wisatawan disuguhi jalur berkelok dan menanjak yang cukup menantang. Wisatawan akan merasakan dinginnya hawa lembah yang berhembus. Dari pos pendakian, wisatawan akan melanjutkan pendakian sekitar 2-3 jam menuju ketinggian mdpl. Di sepanjang jalur dapat dijumpai musang, tarsius, serta berbagai jenis burung dan kupu-kupu. Jalur pendakian memiliki 9 titik pos dengan pos terakhir sebagai lokasi perkemahan favorit. 13. Wisata Budaya Desa Tompobulu merupakan desa wisata di kecamatan Balocci, kabupaten Pangkep. Desa ini menawarkan suasana pedesaan yang asri, udaranya sejuk, dan lingkungan terawat. Daerah pegunungan ini juga menyajikan budaya masyarakat dengan karakter khas yang ramah. Beragam upacara dan kebiasan serta adat istiadat tradisional masih sering dilaksanakan di sini. Wisatawan juga dapat menginap di rumah-rumah warga yang juga difungsikan sebagai homestay. Dengan menginap, wisatawan dapat melihat lebih dekat keseharian kehidupan warga dalam balutan budaya tradisional. 14. Berburu Cinderamata Unik Kupu-kupu yang diawetkan menjadi cinderamata khas Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung – Foto Instagram/_nhy05 Dari seputaran mulut gua, wisatawan dapat membeli buah tangan berupa batu akik pasir emas. Oleh-oleh khas tentunya kupu-kupu sebagai satwa yang merajai kawasan Taman Nasional Bantimurung. Aneka jenis kupu-kupu beragam bentuk dan warna diawetkan dalam lapisan. Fasilitas Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung telah dilengkapi berbagai fasilitas yang cukup memadai. Pihak pengelola menyediakan sarana umum seperti toilet serta musola. Bangunan musola yang luas dan bersih pun didesain mencerminkan lingkungan yang asri. Lokasi dan Akses Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung terletak di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Taman Nasional ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun pete-pete angkutan umum lokal. Dari Makassar, jarak tempuhnya sekitar 1 – 2 jam dengan akses yang cukup mudah dan jalan aspal mulus.

harga tiket masuk bantimurung